Rabu 05 Jan 2022 15:51 WIB

IDI Denpasar Anjurkan Masyarakat Ikuti Vaksinasi Penguat

Pogram vaksinasi Covid ketiga ini sudah berlaku untuk masyarakat umum.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19. Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19. Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar, Bali, menganjurkan masyarakat agar mengikuti vaksinasi penguat atau booster. Vaksin dosis ketiga ini akan dimulai 12 Januari 2022.

"Sekarang ini pemerintah membuat program vaksinasi Covid ketiga untuk masyarakat umum, tentunya ini juga karena kebutuhan yang diharapkan dari masyarakat tersebut. Jadi masyarakat bisa ikut vaksinasi dosis tiga sesuai yang disediakan," kata Ketua IDI Cabang Denpasar dr I Ketut Widiyasa saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan beberapa masyarakat ada yang mulai mempertanyakan seperti apa sistem vaksinasi penguat beserta waktu pelaksanaannya. Terkait hal itu akan ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat. "Kalau dari sisi pemerintah memang merencanakan vaksinasi penguat, ya karena memang sebagian masyarakat kita membutuhkan vaksin ini. Seperti mempertanyakan kenapa nakes saja yang divaksin penguat sementara selain nakes tidak. Jadi sangat positif dengan adanya vaksinasi penguat ini," katanya.

Selain itu, kata dr Widiyasa, vaksin booster ini juga memiliki antibodi yang tinggi dibandingkan masyarakat yang belum disuntik vaksin. Dari segi empiris, pasien yang sudah disuntik vaksin bila dibandingkan dengan pasien yang belum divaksin, secara klinis yang belum vaksin jauh lebih berat penanganan medisnya.Begitu juga, kata dia, dengan adanya vaksinasi penguat ini dinilai aman untuk diaplikasikan dan membantu pembentukan antibodi seseorang. Terutama ketika diserang penyakit lebih bisa tertangani dibandingkan tidak divaksin.

"Saat ini saya belum memegang data penelitian terkait apakah kemudian vaksinasi bisa menciptakan antibodi sesuai untuk menangkal Covid-19. Namun, secara empiris beberapa nakes yang vaksin dosis ketiga dengan jenis Sinovac dan Moderna ini bahwa antibodi yang terbentuk cukup tinggi pascavaksinasi," katanya.

Untuk pelaksanaan vaksinasi penguat di wilayah Bali, dr Widiyasa mengaku tetap melibatkan seluruh nakes yang berada di rumah sakit, puskesmas hingga klinik sebagai juruvaksinbagi masyarakat.Sebelumnya, dalam konferensi pers yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 booster atau dosis tiga akan dilaksanakan serentak pada 12 Januari 2022 berlaku untuk yang gratis maupun berbayar. Dengan target sebanyak 21 juta jiwa masyarakat Indonesia mulai dari usia di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement