Rabu 05 Jan 2022 11:43 WIB

Pergerakan Pesawat yang Dilayani Airnav Selama Nataru Turun

Pergerakan pesawat udara pada periode Nataru 2021/2022 mengalami penurunan 9,4 persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirNav Indonesia melayani total 52.871 pergerakan pesawat udara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. Direktur Utama AirNav Indonesia M Pramintohadi Sukarno mengatakan angka tersebut menunjukkan penurunan. 

"Pergerakan pesawat udara pada periode Nataru 2021/2022 mengalami penurunan sebesar 9,4 persen dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya," kata Pramintohadi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (5/1). 

Baca Juga

Pramintohadi menjelaskan, angka pergerakan tersebut merupakan laporan dari 52 posko Nataru yang dkselenggarakan bersama dengan stakeholder penerbangan lainnya di kantor cabang, cabang pembantu, maupun unit layanan navigasi penerbangan di seluruh Indonesia sejak 17 Desember 2021. Posko berakhir pada tanggal 4 Januari 2022. 

Dia menuturkan, puncak arus mudik terjadi pada 22 Desember 2021 dengan total 3.754 pergerakan pesawat udara. Sementara puncak arus balik terjadi pada 29 Desember 2021 dengan total 2.908 pergerakan.

Pramintohadi menambahkan, selama periode Nataru 2021/2022, Airnav menerbitkan 17 ASHTAM terkait dengan aktivitas gunung berapi. Hal tersebut terdiri dari 5 ASHTAM Gunung Dukono, 3 ASHTAM Gunung Lewotolo, dan 9 ASHTAM Gunung Semeru. 

“Kami juga menerbitkan 63 NOTAM selama periode Nataru kali ini. NOTAM yang diterbitkan terdiri dari 55 NOTAM Pandemi Covid-19 dan 8 NOTAM terkait operasional,” ungkap Pramintohadi.

Dia memastikan, Airnav dengan stakeholder penerbangan lainnya telah berkolaborasi dengan baik. Khususnya dalam memberikan pelayanan jasa transportasi udara yang prima. 

”Kami bersyukur, layanan navigasi penerbangan selama periode posko Nataru kali ini berjalan dengan baik, lancar, selamat, dan efisien. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel navigasi penerbangan di seluruh Indonesia," jelas Pramintohadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement