REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Manchester United secara mengejutkan kalah dari Wolves 1-0 di Old Trafford. Kekalahan ini sontak menimbulkan pertanyaan apakah ada yang berubah sejak Ole Gunnar Solskjaer dipecat?
Pertanyaan itu memang tampak menggelikan jika melihat kembali awal tak terkalahkan Ralf Rangnick. Empat kemenangan dari lima pertandingan dan sempat naik ke peringkat lima.
United mampu bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahk,an Arsenal. Setelah itu Norwich, Newcastle, dan Burnley menjadi tiga dari lima tim yang dihadapi United sejak Rangnick bergabung ke MU. Crystal Palace juga merasakan kekalahan dari MU di Old Trafford. Rangnick dengan cepat mendapatkan pujian setelah rentetan kemenangan itu.
Namun alarm peringatan telah berbunyi. United tampil sangat buruk, di seluruh pertandingan, khususnya di kandang sendiri. Wolves mampu meraih kemenangan pertama di Old Trafford, setelah 42 tahun belum pernah melakukannya.
United juga gagal mencetak gol dalam empat pertandingan kandang berbeda di Liga Inggris musim ini. Lebih banyak dari yang mereka lakukan sepanjang musim 2020/21.
Fullback MU, Luke Shaw, bahkan secara terbuka mempertanyakan motivasi rekan-rekan setimnya dalam enam pertandingan di liga. Kekalahan ini bikin United gagal mendekati Arsenal di peringkat lima, setelah sebelumnya dikalahkan Manchester City. Sehingga sampai saat ini tertahan di peringkat tujuh, di bawah Tottenhan Hotspur yang punya satu pertandingan di tangan dibandingkan MU.
''Kami perlu membawa intensitas dan lebih banyak motivasi. Di dalam ruang ganti, kami tahu apa yang kami inginkan. Tapi di luar lapangan, kami harus memberikan 100 persen.”
“Untuk memenangkan pertandingan seperti ini, kami semua harus berkomitmen 100 persen. Ini sulit dan mengecewakan,'' ucap Shaw, dikutip dari Skysports, Selasa (4/1/2022).
Dengan pemain-pemain kelas dunia yang dimiliki, lanjut Shaw, United semestinya bisa tampil lebih menekan dan menyerang. Namun saat melawan Wolves, Shaw menilai MU tidak seolah tidak mau mengejar bola dan menekan sejak menit pertama. Cristiano Ronaldo cs dinilainya membuat Wolves merasa bermain di kandang sendiri dengan nyaman.
''Kami merasa seperti sedang kesulitan. Anda melihat para pemain yang kami miliki. Kami memiliki kualitas yang luar biasa. Tapi kadang kualitas tidak cukup,'' tegas dia.
Mantan gelandang Mu dan Wolves, Paul Ince, sudah mulai melihat banyak celah di skuad Rangnick sejak melawan Norwich dan Newcastle. Apa yang dilakukan Antonio Conte terhadap Tottenham dalam waktu singkat, dinilai lebih baik dari yang diberikan Rangnick untuk MU.
Meski dihuni pemain bintang, namun skuad United belum memiliki keyakinan yang kuat. ''Mereka tidak memiliki keyakinan satu sama lain. Mereka bermain sebagai beban individu,'' ungkap Ince.
Tapi bukan Ince saja yang melihat pemain MU tampil mengecewakan. Rangnick pun menilai anak asuhnya tidak tampil dengan baik, entah itu secara individu maupun kolektif.
Masalah besar yang dihadapi timnya ketika dikalahkan Wolves adalah membuat lawan sejauh mungkin dari kotak penalti. MU malah terus dihajar oleh tamunya pada babak pertama.
Meski melakukan perubahan di babak kedua dan mengontrol permainan, tapi juga tidak cukup untuk mencetak gol dan malah kebobolan. ''Oleh karena itu, kami sangat kecewa dengan hasilnya. Tapi juga tentang bagian dari kinerja kami,'' jelas Rangnick.
Jadi, situ sudah OK, Rangnick?
Ikuti Whatsapp Channel Republika
