Selasa 04 Jan 2022 13:59 WIB

Cerita Mahasiswa UMM Dapatkan Beasiswa IISMA di Skotlandia

Program IISMA juga bekerja sama dengan 300 kampus terbaik di dunia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M. Solahudin Al Ayubi.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M. Solahudin Al Ayubi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M Solahudin Al Ayubi, berhasil menjadi penerima beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Berkat keaktifannya dalam kegiatan internasional yang ada di UMM, ia berhasil mendapat kesempatan untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) selama satu semester di University of Glasgow, Skotlandia.

Mahasiswa kelahiran Bogor ini mengaku, IISMA merupakan salah satu program beasiswa yang sangat ingin dia ikuti. Selain untuk meningkatkan kapabilitas diri, program IISMA juga bekerja sama dengan 300 kampus terbaik di dunia. "Salah satunya adalah University of Glasgow di mana saya menimba ilmu selama satu semester,” kata Solah.

Ia mendapat banyak pengalaman menarik selama menjalani program IISMA di Skotlandia. Salah satunya adalah budaya belajar yang sangat baik. University of Glasgow memfasilitasi para mahasiswa sebuah ruangan belajar khusus yang sangat luas.

Berbeda dengan di Indonesia, Solah mengatakan tidak ada orang yang mengolok-olok mahasiswa rajin. Di Indonesia terkadang ada beberapa orang yang mengolok-olok mahasiswa rajin dan ambisius. Sementara itu, University of Glasgow menuntut para mahasiswanya untuk belajar giat karena standarnya tinggi dan sulit untuk mendapat nilai A.

Menurutnya, kesempatan belajar di luar negeri tidak mungkin dicapai tanpa pengalaman internasional yang didapat selama berkuliah di UMM, khususnya melalui International Relation Office (IRO). Mulai dari Temasek Foundation, Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) hingga beragam international volunteer lainnya.

Bahkan, Solah juga sempat diterima program Erasmus+ dan membuatnya bisa menimba ilmu di Eropa, tepatnya Portugal. Pengalaman menarik lain yang Solah temui selama di Skotlandia adalah ketika ia berkesempatan duduk bersama dengan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Britania Raya. Dia juga mendapat banyak kenalan dan networking dari belahan dunia lain.

Memberikan banyak perspektif dan ide yang bisa dikembangkan ketika pulang ke Indonesia. “Saya mewakili IISMA University of Glasgow di acara awardee IISMA United Kingdom (UK). Pada acara tersebut saya juga berkesempatan untuk menjadi ketua acara dan memberikan sambutan mewakili seluruh awardee IISMA di UK,” ungkap dia, Senin (3/1).

Anak terakhir dari enam bersaudara ini mengaku bahwa ia memiliki motivasi kuat untuk menjelajahi berbagai negara. Motivasi ini berasal dari kutipan Saymour Lipset dan Imam Syafii yang menjelaskan tentang pengalaman baru di perantauan. Baginya, kesempatan di program IISMA ini bukan sekadar kuliah satu semester di kampus top dunia, tetapi ada banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan.

Solah percaya semua orang memiliki hak yang sama untuk bermimpi. Semua mimpi juga memiliki hak yang sama untuk diperjuangkan. Beberapa mimpi memang sulit digapai, namun rasanya terlalu payah jika menyerah tanpa mendapatkan sebuah pelajaran dari kegagalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement