Senin 03 Jan 2022 13:00 WIB

 Inggris akan Terapkan Wajib Bermasker di Ruang Kelas

Inggris akan menerapkan peraturan wajib bermasker di ruang kelas di sekolah menengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
 Seorang wanita mengenakan masker wajah untuk berjaga-jaga terhadap COVID-19 berjalan melewati toko suvenir wisata di Oxford Street di London, Senin, 27 Desember 2021. Di Inggris, di mana varian omicron telah dominan selama berhari-hari, persyaratan pemerintah sebagian besar sukarela dan lebih ringan daripada yang ada di benua itu, tetapi pemerintah Konservatif mengatakan akan memberlakukan pembatasan baru setelah Natal.
Foto: AP Photo/David Cliff
Seorang wanita mengenakan masker wajah untuk berjaga-jaga terhadap COVID-19 berjalan melewati toko suvenir wisata di Oxford Street di London, Senin, 27 Desember 2021. Di Inggris, di mana varian omicron telah dominan selama berhari-hari, persyaratan pemerintah sebagian besar sukarela dan lebih ringan daripada yang ada di benua itu, tetapi pemerintah Konservatif mengatakan akan memberlakukan pembatasan baru setelah Natal.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris akan menerapkan peraturan wajib bermasker di ruang kelas bagi siswa sekolah tingkat menengah. Hal itu diterapkan dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus baru Covid-19 varian Omicron.

Menteri Pendidikan Inggris Nadhim Zahawi mengungkapkan, pemerintah ingin memaksimalkan jumlah anak di sekolah dan perguruan tinggi untuk waktu maksimum.

Baca Juga

“Salah satu langkah tambahan sementara yang akan membantu mencapai hal ini sehubungan dengan lonjakan (kasus) Omicron adalah merekomendasikan masker wajah dikenakan di ruang kelas sekolah menengah dan ruang pengajaran untuk pekan-pekan mendatang, meskipun tidak lebih lama dari yang dibutuhkan,” kata Zahawi dalam sebuah artikel yang diterbitkan Sunday Telegraph pada Ahad (2/1).

Inggris adalah satu-satunya dari empat negara Britania Raya yang sebelumnya tak merekomendasikan masker wajah dikenakan di ruang kelas. Dengan angka infeksi harian pada rekor tertinggi dan warga yang dites positif Covid-19 diharuskan mengisolasi diri setidaknya selama tujuh hari, sekolah serta layanan publik lainnya di Inggris menghadapi gangguan karena kekurangan staf.

Zahawi mengatakan beberapa pembelajaran jarak jauh akan diperlukan mengingat jumlah murid dan guru yang harus menjalani isolasi mandiri. Namun dia menambahkan bahwa pengajaran tatap muka bakal terus menjadi norma yang diharapkan dan ujian akan berjalan sesuai rencana bulan ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement