Senin 03 Jan 2022 09:36 WIB

Libur Tahun Baru Jadi Momen Peningkatan Wisatawan ke Garut

Wisatawan berkunjung ke Garut tersebar ke destinasi pantai, gunung dan desa wisata.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Wisatawan berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut, Ahad (2/1).
Foto: Dok. Taman Satwa Cikembulan.
Wisatawan berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut, Ahad (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pariwisata dan Kabupaten Garut mencatat peningkatan kunjungan wisatawan pada momen tahun baru. Jumlah wisatawan yang datang ke daerah itu meningkat 35 persen dibandingkan momen yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, mengatakan, berdasarkan pantauannya di lapangan, wisatawan yang berkunjung ke daerahnya cukup banyak. Para wisatawan itu disebut tersebar ke berbagai destinasi wisata yang ada di Garut, mulai dari pantai, gunung, desa wisata, dan lainnya.

Baca Juga

"Para pengelola wisata juga telah kami minta untuk menerapkan prokes (protokol kesehatan), termasuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Kapasitas juga tak boleh melebihi 75 persen," kata dia, saat dihubungi Republika, Ahad (2/1).

Budi memperkirakan, kunjungan wisata pada tahun baru kali ini meningkat dibanding momen yang sama pada tahun sebelumnya. Menurut dia, kunjungan wisata juga meningkat dibandingkan akhir pekan biasanya.

"Kami masih melakukan pendataan untuk jumlah kunjungannya," kata dia.

Ia berharap, tahun baru kali ini dapat menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata di Kabupaten Garut setelah pandemi. Pihaknya juga akan tetap memperhatikan penerapan prokes di objek wisata, juga memperhatikan keselamatan dan keamanan wisatawan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, pada momen tahun baru ini pihaknya juga melakukan pengetesan swab antigen kepada para wisatawan. Pengetesan dilakukan di sembilan titik, yaitu di pos pengecekan dan objek wisata. Menurut dia, sejauh ini belum ada laporan adanya temuan kasus Covid-19 objek wisata.

"Insya Allah tetap aman," kata dia.

Leli mengatakan, tes swab antigen secara acak di objek wisata yang ada di Kabupaten Garut dilakukan sejak 28 Desember. Ia menyebut, seharusnya tes swab antigen secara acak dilakukan sejak momen Natal. Namun, kunjungan wisatawan pada momen Natal tak terlalu ramai.

"Jadinya baru efektif pada tanggal 28 (Desember). Itu dilakukan sampai hari ini," kata dia.

Leli menambahkan, sejauh ini tak ada lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Ia mengatakan, penambahan kasus Covid-19 Kabupaten Garut per harinya masih di kisaran dua atau tiga kasus. "Mudah-mudahan tak ada lonjakan lagi," kata dia.

Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut, Rudi Arifin, kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan Garut selama momen Nataru meningkat lebih dari 100 persen dibanding momen akhir pekan biasa.

Menurut dia, pada momen akhir pekan biasa, kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan rata-rata sekitar 300 orang per hari. "Pekan lalu, saat Natal itu kunjungan masih di bawah 1.000 orang. Namun pada tahun baru ini mencapai 1.000 orang," kata dia.

Menurut dia, pihaknya mewajibkan wisatawan yang datang harus sudah divaksin Covid-19. Pengecekan di pintu masuk dilakukan dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Apabila terdapat wisatawan yang belum divaksin, pihaknya menyediakan layanan vaksinasi secara gratis.

"Kalau ada yang belun vaksin, itu tak boleh masuk. Soalnya masuk ke taman satwa masuknya harus memindai barcode PeduliLindungi," kata dia.

Rudi berharap, ke depannya aktivitas pariwisata di Kabupaten Garut dapat kembali bergeliat seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19. Namun, wisatawan juga tetap mesti menerapkan prokes dan sudah divaksinasi.

"Soalnya vaksin itu sudah jadi kebutuhan. Jangankan ke taman satwa, ke manapun sekarang harus sudah vaksin. Soalnya masih ada saja yang belum divaksin," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement