Ahad 02 Jan 2022 16:58 WIB

Tottenham Hadirkan Ancaman Nyata

Tottenham menghadirkan ancaman nyata untuk para penghuni papan atas Liga Inggris.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Muhammad Akbar
Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte memberikan instruksi kepada para pemainnya saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur, di Stadion St. Mary, Southampton, Inggris, Selasa, 28 Desember 2021.
Foto: Andrew Matthews/PA via AP
Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte memberikan instruksi kepada para pemainnya saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur, di Stadion St. Mary, Southampton, Inggris, Selasa, 28 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah tandukan Davinson Sanchez pada menit terakhir, membuat Tottenham Hotspur berjaya di markas Watford FC. Spurs unggul tipis 1-0 atas the Hornets di Vicarage Road, Sabtu (1/1) malam WIB.

The Lilywhites meraih kemenangan dramatis. Gol Sanchez tercipta beberapa detik sebelum laga usai. Sebelumnya, Harry Kane dan rekam-rekan mengurung pertahanan tuan rumah.

Baca Juga

Data whoscored menunjukkan Tottenham menguasai bola hingga 74 persen lebih. Para penggawa kubu tamu melepaskan 21 tembakan dengan sembilan di antaranya tepat sasaran. Sementara Watford hanya mengoleksi enam total shots.

Nampaknya anak asuh Antonio Conte meraih kemenangan yang pantas. Pemandangan di Vicarage Road memiliki arti yang lebih luas. Ini terkait sepak terjang Spurs.

Bukan sekadar raihan tiga poin, tentunya. Tapi lebih dari itu, the Lilywhites menghadirkan ancaman nyata untuk para penghuni papan atas. Hanya Manchester City yang nampaknya sulit dilewati.

Selain City, sejumlah elit lainnya, berpotensi mendapat tekanan langsung dari Tottenham. Lucas Moura dkk masih berada di peringkat keenam klasemen sementara. Dengan mengantongi 33 poin, Spurs tertinggal dua angka dari Arsenal di urutan keempat.

Tapi, pasukan Conte baru tampil dalam 18 pertandingan. The Gunners telah menyelesaikan 20 laga. Persaingan memperebutkan tiket big four semakin ketat. Manchester United dan West Ham United turut meramaikan gelanggang ini.

Tottenham bahkan bisa mendekati Chelsea. The Blues yang menempati posisi kedua, kini mengoleksi 42 angka. Andai anak asuh Tuchel ditaklukkan Liverpool nantinya, maka secara matematis, poin mereka bisa saja disamai Spurs.

Pasalnya, Son Heung-min dkk bakal memiliki tiga pertandingan lebih sedikit dari juara bertahan Liga Champions itu. Kemudian ada sembilan poin yang memisahkan kedua tim. Artinya, bukan tidak mungkin Spurs bakal bersaing di posisi tiga besar.

Kebangkitan the Lilywhites di Liga Primer Inggris musim ini, terlihat sejak kedatangan Conte. Di era pelatih asal Italia ini, Tottenham belum terkalahkan dalam delapan pertandingan di kompetisi terelit Negeri Ratu Elisabeth.

Sebanyak lima partai berhasil mereka menangkan. Sisanya, tiga laga berkesudahan imbang. Teranyar, the Hornets jadi korban amukan Spurs.

"Dia benar-benar memberi kami apa yang diperlukan untuk menunjukkan yang terbaik dari diri kami," kata Kane, bereaksi terkait hadirnya Conte di kamar ganti mereka, dikutip dari theboyhotspur.com.

Sang penyerang merasakan sesuatu yang positif dari arsitek anyar mereka. Sebelumnya, ia mengaku belum mengenal Conte secara personal. Namun setelah mereka bekerja sama, ia mengklaim kepercayaan diri timnya meningkat.

Eks juru taktik Inter Milan itu merupakan salah satu sosok yang bisa menjamin hadirnya gelar. Kendati butuh waktu untuk merealisasikan hal itu di Tottenham. Pasalnya, Conte datang dengan segudang permasalahan di klub tersebut.

Tapi paling tidak, secara mental, ada perbaikan. Itu dilihat dari rentetan hasil positif di lapangan. Selanjutnya, mereka masih harus membenahi sisi teknis.

Caranya bisa lewat pelatihan berulang atau penambahan amunisi berkelas. Terpenting, Conte sudah mengidentifikasi apa yang harus mereka kerjakan demi sebuah perubahan.

"Saya tahu kami memiliki ruang untuk perbaikan, dan meningkatkan kualitas pada umpan terakhir," ujar pelatih 52 tahun itu, dikutip dari Football London.

Masih panjang perjalanan Conte bersama Spurs. Perlahan tapi pasti, the Lilywhites menunjukkan rasa lapar akan kemenangan. Klub tersebut nampak lebih memiliki keseimbangan dalam bertahan dan menyerang.

Di era Pochettino, Tottenham terlihat lebih menyerang. Selanjutnya ketika Jose Mourinho dan Nuno Espirito Santo datang, Spurs nampak lebih pragmatis. Conte ada di tengah-tengahnya.

Ia bisa memainkan strategi serangan balik saat timnya bertemu lawan seperti Liverpool. Sebaliknya, ketika berhadapan dengan klub semenjana layaknya Watford, the Lilywhites benar-benar menunjukkan dominasinya. Ada fleksiblitas taktik, khas pelatih Italia.

Pendekatan mereka bisa berubah-ubah tergantung lawan yang dihadapi. Ini dikarenakan sosok seperti Conte memaksimalkan potensi yang ada di Tottenham, tanpa harus memaksakan untuk selalu menyerang. Menarik dinantikan bagaimana perjalanan Spurs sepanjang musim ini bergulir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement