Ahad 02 Jan 2022 04:33 WIB

Pemkot Malang Kenalkan Bus Macito dengan Desain Baru

Keberadaan bus Macito akan memiliki manfaat untuk wisatawan.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengenalkan bus Malang City Tour (Macito) dengan desain baru, Jumat (31/12).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengenalkan bus Malang City Tour (Macito) dengan desain baru, Jumat (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengenalkan bus Malang City Tour (Macito) dengan desain baru. Langkah ini dilakukan mengingat bus Macito lama tidak mendapatkan izin karena menggunakan sistem atap terbuka.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan, renovasi bus Macito bisa menghabiskan biaya Rp 800 juta. Sementara itu, untuk pengadaan bus baru memakan anggaran sebesar Rp 1,08 miliar. Sebab itu, Pemkot Malang lebih memilih melakukan pengadaan bus baru.

Baca Juga

Menurut Sutiaji, keberadaan bus Macito akan memiliki manfaat untuk wisatawan. "Wisatawan yang datang ke Kota Malang tidak usah ribet, tidak usah ini ya. Nanti ada melalui bus-bus yang akan kami siapkan (untuk mengelilingi Kota Malang)," kata Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (31/12).

Semula Pemkot Malang berencana untuk menyiapkan dua bus Macito. Namun karena ada kebijakan refocusing, maka pihaknya hanya menyediakan satu buah bus. Pemkot Malang siap menambah jumlah bus apabila animo masyarakat besar.

Bus Macito bisa digunakan untuk masyarakat luas secara gratis. Jadwal operasi ini rencananya akan dilakukan setiap hari. Namun untuk jalur trayeknya masih harus dikoordinasikan terlebih dahulu

"Tapi Insya Allah lebih banyak mobilenya, karena ketinggiannya tidak seperti dulu. Kalau dulu (mobil Macito lama) kan surveinya kalau ketinggiannya banyak kena kabel dan seterusnya," ucapnya

Adapun mengenai bus Macito yang lama, Sutiaji berencana menggunakannya untuk UMKM dan informasi pariwisata Kota Malang. Bus bagian bawah akan difungsikan sebagai tempat display produk UMKM sedangkan atasnya untuk informasi pariwisata. Transportasi ini kemungkinan akan ditempatkan di wilayah Kayutangan, Kota Malang. 

Sementara itu, Desainer Macito, Hasan Muda Nasution mengaku sempat melakukan riset sebelum menentukan desain baru bus Macito. Berdasarkan pengamatannya, bus Macito lama lebih banyak menggunakan lanskap bangunan Belanda dengan desain gotik. Sebab itu, Hasan mencoba menambah unsur lain pada desain bus Macito yang baru.

Julukan Kota Malang sebagai kota buah dimasukkan pada latar belakang bus. Kemudian juga disertakan unsur kerajaan Singosari yang merupakan bagian sejarah dari Kota Malang. "Dan terakhir saya coba masukkan unsur Singo Edan dalam desai relief pagarnya. Berdasarkan logo Kota Malang zaman kolonial," jelasnya.

Untuk diketahui, bus Macito lama, memiliki beberapa rute wisata yang melintasi kawasan budaya di wilayah Kota Malang. Beberapa area yang dilewatinya antara lain Gereja Katedral wilayah Kayutangan dan kawasan Ijen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement