Ahad 02 Jan 2022 04:23 WIB

Ekonomi Pulih, Jamkrindo Target Volume Penjaminan Naik Rp 246 Triliun

Jamkrindo akan memperkuat portofolio produk existing dan produk baru.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Jamkrindo
Foto: bumn.go.id
Jamkrindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 246 triliun atau naik 13 persen dari prognosa 2021 sebesar Rp 218 triliun. Hal ini seiring tren pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan perusahaan akan memperkuat portofolio produk existing dan produk baru, serta melakukan kolaborasi berorientasi profitabilitas dengan berbagai pihak. “Dalam rangka mengoptimalkan kinerja, kami mengedepankan pertumbuhan portfolio penjaminan yang berkualitas dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional. Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur- angsur beradaptasi dengan kondisi new normal,” ujarnya, Sabtu (1/1).

Baca Juga

Menurutnya perusahaan juga akan fokus mengakselerasi inovasi dengan pengelolaan risiko prudent pada tahun ini. Nantinya perusahaan mengedepankan inovasi melalui pengembangan produk, bisnis, dan pengelolaan pemasaran yang efektif dengan risiko terukur dan prudent. 

“Adapun beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan perusahaan antara lain melakukan pengembangan inovasi produk baru yang lebih selektif dan sesuai kebutuhan pasar, serta membangun model bisnis baru peningkatan pangsa pasar,” ucapnya.

Berbekal pencapaian kinerja positif 2021, Putrama mengaku optimistis kinerja tahun 2022 dapat terus meningkat, terlebih Jamkrindo telah memiliki  modal yang sangat cukup untuk menjaga akselerasi pengembangan bisnis tahun depan.

“Berbagai transformasi telah kami lakukan mulai dari sisi layanan, teknologi, pengembangan talenta SDM, operasional, dan sebagainya. Transformasi yang telah dilakukan merupakan modal awal untuk menatap tahun ini lebih optimistis,” ucapnya.

“Jamkrindo juga berupaya memperbaiki sistem implementasi atau penerapan enterprise risk management (ERM) pada setiap tahapan proses bisnis,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement