Sabtu 01 Jan 2022 18:52 WIB

Pemerintah Singapura Mendadak Larang Empat Pemain Timnas Indonesia Bermain

PSSI menilai Timnas Indonesia banyak dirugikan pada Piala AFF kali ini.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Andri Saubani
Para pemain Timnas Indonesia pada pertandingan AFF Suzuki Cup 2020.
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Para pemain Timnas Indonesia pada pertandingan AFF Suzuki Cup 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar buruk menimpa Timnas Indonesia ketika tim asuhan Shin Tae-yong sedang berupaya untuk mengejar ketertinggalan pada leg kedua final Piala AFF 2020. Dilaporkan bahwa empat pemain, yakni Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho dilarang tampil.

PSSI sangat kecewa dengan perlakuan pemerintah Singapura kepada timnas Indonesia tersebut. Larangan itu diberikan karena keempat pemain melanggar aturan bubble.  "Kita tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam keterangannya yang diterima Republika, Sabtu (1/1).

Baca Juga

"Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam," jelasnya.

Yunus menegaskan aturan ini sangat aneh. Sebab, saat laga pertama (29/12) Elkan Baggott dan Rizky Ridho bisa bermain. Dua pemain lain juga tidak ada masalah.

Yunus pun mempertanyakan bahwa selama ini banyak kejadian tidak enak yang menimpa skuad Garuda selama di Singapura. Antara lain seperti makanan yang tidak sesuai gizi dan porsi pemain, juga Elkan Baggott yang harus karantina saat sudah tiba dan bermain lawan Laos, dan banyak lagi.

Selain itu, Yunus menjelaskan selama di Singapura, Timnas Indonesia tetap berada satu lantai dan berinteraksi dengan orang umum di Hotel Orchard tempat menginap walaupun menjalani sistem bubble. Menurutnya, ini sama saja tidak berkonsep bubble. Bahkan panitia pertandingan juga tidak menggunakan konsep bubble.

"Ini juga email tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan email. Terus dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan. PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini. Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tambah Yunus.

Terkait masalah ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah memerintahkan agar PSSI menulis surat banding kepada pemerintah Singapura. Ofisial PSSI yang berada di Singapura seperti Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, Manager Sumardji pun bergerak cepat.

Selain melakukan banding ke pemerintah Singapura, PSSI juga berkomunikasi dengan Sekjen AFF. Namun, hingga malam ini belum ada jawaban resmi dari pemerintah Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement