Sabtu 01 Jan 2022 07:32 WIB

Wah, Ada Peluang Panen Setrum Lewat PLTS Atap

Indonesia siap melakukan bauran energi 23 persen pada 2025.

PLTS Atap kian diminati
Foto: dok Utomo SolaRUV
PLTS Atap kian diminati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Saat ini minat masyarakat untuk menggunakan PLTS atap terus meningkat. Hal tersebut diakui oleh Satya Widya Yudha, anggota Dewan Energi Nasional yang mengatakan bahwa penggunaan PLTS atap naik secara signifikan. Hal ini menjadi tanda bahwa Indonesia mampu melakukan bauran energi 23 persen pada 2025.

Satya Widya Yudha menambahkan bahwa revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem PLTS Atap oleh Konsumen PT PLN menyatakan bahwa ketentuan ekspor listrik dari pelanggan PLTS Atap ke PLN menjadi 100 persen yang pada aturan sebelumnya ditentukan ekspor listrik hanya 65 persen.

Tentu ini akan semakin mendorong para industri, perkantoran dan perumahan untuk menggunakan PLTS atap karena mereka bisa menciptakan energi hijau sendiri. Apabila kelebihan energi, maka mereka bisa mengekspor listriknya ke PLN 100 persen.

Gerak cepat pemerintah dalam melihat peningkatan peminat PLTS Atap diaktualisasikan dalam regulasi untuk menjamin kualitas mutu komponen-komponen pendukungnya. Hal ini penting untuk menghindarkan masyarakat dari produk komponen PLTS Atap abal-abal yang beredar di pasaran.

Maka, Satya Widya Yudha turut mengapresiasi langkah Utomo SolaRUV yang membuka kesempatan kepada masyarakat dan UMKM untuk memiliki PLTS atap dengan menciptakan program mitra Juragan Atap Surya yang diharapkan bisa memberikan edukasi dan proses kemudahan dalam pemasangan PLTS atap. Semakin banyak PLTS atap, akan lebih memperbanyak energi hijau dan mengurangi energi fosil serta serta batubara yang kurang ramah lingkungan.

Pemerintah pun telah menerapkan Permen ESDM No. 2 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Kualitas Modul Fotovoltaik Silikon Kristalin. Tanda SNI diharapkan meningkatkan kepercayaan diri konsumen ketika menggunakan komponen PLTS Atap karena mendapat jaminan kualitas dan mutu.

Bukan hanya konsumen PLTS Atap, tanda SNI juga memberi angin segar bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan peluang usaha PLTS Atap. Managing Director Utomo SolaRUV, Anthony Utomo, menegaskan bahwa produk-produk Utomo SolaRUV yang telah ber-SNI, menjadi modal utama mengajak masyarakat bergabung di program kemitraan berupa kepemilikan gerai PLTS Atap.

“Seiring bertambahnya konsumen PLTS Atap, Utomo SolaRUV mengajak masyarakat untuk melihat peluang usaha besar di bidang ini dengan program kemitraan. Program kemitraan ini memungkinkan entrepreneur memiliki outlet PLTS Atap SolaRUV, yaitu Juragan Atap Energi Surya sehingga tidak perlu mengalami learning curve sebagai startup dan didukung akses ke sistem PLTS Atap kelas dunia yang sudah teruji,'' ujar Anthony yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Dan Regulasi Bidang ESDM KADIN Pusat ini dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (1/1).

Misi ini disambut baik oleh Ihsan Fadhlur Rahman, tokoh pengusaha muda bidang energi terbarukan yang juga  pengurus HIPMI DKI Jaya di kompartemen energi, sebagai mitra bisnis Juragan Atap Energi Surya Indonesia. ''Adanya outlet Juragan Atap Energi Surya juga tentu akan membuka lapangan kerja baru karena demand meningkat terus. Ini poin plus sebagai pemilik outlet untuk berkontribusi dalam mendorong transisi energi,” katanya.

Tiga gerai sekaligus dibuka pada kuartal pertama 20211 ini guna memudahkan masyarakat mendapat akses energi bersih yang terjangkau, simpel, dan berkualitas, antara lain gerai Juragan Atap Energi Surya Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, dan Serpong.

Saat ini pihak Utomo SolaRUV memastikan ketersediaan panel surya ber-SNI untuk kapasitas per modul 455 Wp dan 540 Wp aman dan bisa dijangkau masyarakat. Masyarakat akan terus diedukasi dengan produk Utomo SolaRUV ber-SNI sehingga konsumen PLTS Atap akan semakin meningkat. 

 

 

 

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement