Jumat 31 Dec 2021 13:02 WIB

Malam Tahun Baru, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

Pelayanan dua rute Transjakarta akan berjalan normal pada Ahad (2/1).

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Sebuah bus TransJakarta berjalan melintasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (30/12). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginginkan agar adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan (prokes) khususnya di angkutan umum tetap berkelanjutan untuk mengantisipasi ancaman penularan dari varian baru Covid-19 seperti omicron. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Sebuah bus TransJakarta berjalan melintasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (30/12). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginginkan agar adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan (prokes) khususnya di angkutan umum tetap berkelanjutan untuk mengantisipasi ancaman penularan dari varian baru Covid-19 seperti omicron. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta (Transjakarta), Angelina Betris, mengatakan, jelang pergantian tahun baru 2022, TransJakarta melakukan beberapa penyesuaian pelayanan. Menurutnya, TransJakarta juga akan mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang.

“Untuk mengantisipasi pelanggan di halte-halte Transjakarta, unit armada bus akan ditambah 10 persen dari jumlah yang beroperasi di hari biasa,” kata Betris.

Baca Juga

Menurut dia, hal itu dilakukan agar Transjakarta bisa tetap melakukan mobilisasi warga masyarakat DKI yang ingin berpergian. “Pada malam tahun baru Jumat, 31 Desember 2021 dan tahun baru, Sabtu, 1 Januari 2022 Transjakarta melakukan penyesuaian jam layanannya,” katanya.

Dikatakan dia, penyesuaian jam layanan hanya ada di dua rute. Pertama, rute BRT koridor 1-13 beroperasi mulai pukul 05.00 WIB-24.00 WIB, dan rute Non BRT, serta Mikrotrans yang melayani mulai pukul 05.00 WIB-20.00 WIB.

Kendati demikian, pelayanan di dua rute itu disebutkan Betris akan kembali normal pada Ahad (2/1). “Transjakarta terus melakukan koordinasi pada pihak kepolisian dan menempatkan petugas transjakarta di titik titik padat pelanggan,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, kasus penularan omicron terus terjadi. Oleh sebab itu, dia meminta agar warga DKI Jakarta bisa menghindari kerumunan, termasuk membuat berbagai acara dengan potensi padat.

“Tidak perlu membikin acara-acara yang dapat menimbulkan kerumunan, interaksi yang tinggi,” kata Riza ketika ditemui di Balai Kota DKI, Rabu (29/10).

Dia menambahkan, mobilitas ke luar daerah maupun luar negeri juga sebaiknya bisa dihindari. Terlebih, ketika mayoritas kasus Omicron dikatakan berasal dari luar negeri. “Kami minta itu dapat dihindari,” ucap dia.

Tak sampai di sana, dia juga meminta agar semua warga DKI bisa lebih disiplin menyoal protokol kesehatan. Khususnya, saat rumah, lanjut Riza, menjadi tempat terbaik menghabiskan akhir tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement