Jumat 31 Dec 2021 00:28 WIB

Bandara Kualanamu Bidik Peningkatan Penerbangan Internasional

Dengan kemitraan strategis ditargetkan ada peningkatan penerbangan internasional

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Petugas melintas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021). PT Angkasa Pura II bekerjasama dengan GMR Airports Consortium asal India melakukan pengembangan peningkatan kapasitas terminal, perpanjangan runway, pemenuhan permintaan trafik serta pembangunan airport city Bandara Kualanamu Medan dengan total investasi mencapai Rp56 triliun.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas melintas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (30/12/2021). PT Angkasa Pura II bekerjasama dengan GMR Airports Consortium asal India melakukan pengembangan peningkatan kapasitas terminal, perpanjangan runway, pemenuhan permintaan trafik serta pembangunan airport city Bandara Kualanamu Medan dengan total investasi mencapai Rp56 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Angkasa Pura Aviasi membidik peningkatan penerbangan internasional di Bandara Kualanamu. Saat ini Bandara Kualanamu sudah dikelola oleh perusahaan konsorsium PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dan GMR Airports Consortium yakni PT Angkasa Pura Aviasi.

“Jadi dengan dengan kemitraan strategis ini bisa membentuk regional hub dan ditargetkan ada peningkatan penerbangan internasional,” kata Direktur Angkasa Pura Aviasi Haris saat ditemui di Bandara Kualanamu, Kamis (30/12).

Baca Juga

Haris menuturkan, Bandara Kualanamu memiliki potensi hub dan rute domestik dari berbagai maskapai. Selama ini penerbangan internasional di Bandara Kualanamu didominasi rute ke Kuala Lumpur, Penang, dan Singapura.

“Dari sisi strategi lokasi ada potensi dikembangkan lebih besar lagi berdekatan dengan Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur. Lalu tiga bandara di negara tersebut berkapasitas international hub,” jelad Haris.

Dengan konsep kemitraan tersebut, Haris mengharapkan wiasatawan mancanegara juga bisa masuk ke Bandara Kualanamu. Haris menuturkan, di Sumatra Utara tedapat pariwisata yang sangat berpotensi mendatangkan turis mancanegara seperti Danau Toba.

Haris menyebut, Bandara Kualanamu juga berpotensi untuk memaksimalkan penerbangan haji dan umroh. “Untuk penerbangan haji di Sumatra nantinya akan terkonsentrasi di Kualanamu,” ujar Haris.

Untuk itu, Haris memastikan pengembangan Bandara Kualanamu akan mencakup beberapa hal. Pengembangan tersebut meliputi pengembangan infrastruktur bandara dari sisi terminal untuk menampung penumpang lebih banyak.

“Sekarang kapasitas bisa menampung sembilan juta penumpang per tahun nanti dikembangkan menjadi 65 juta penumpang per tahun,” tutur Haris.

Haris memastikan, Angkasa Pura Aviasi menyiapkan belanja modal hingga Rp 56 triliun. Dia menegaskan akan fokus untuk membenahi Bandara Kualanamu sebagai hub internasional dan bisa mendatangkam trafik baru.

Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan sebelumnya sudah dilakukan kajian dan persetujuan komisaris dengan melakukan kemitraan dengan GMR Airports Consortium. “Ini menjadi suatu peluang karena dalam kondisi pandemi kita bisa menawarkan aset dan diminati. Jadi tidak mudah kita menawarkan sesuatu dalam situsi yang sulit tapi kemudoan responnya sangat positif,” ungkap Awaluddin.

Menurut Awaluddin saat ini industri transportasi di Indonesia sedang tumbuh. Mitra yang bekerja sama dengan AP II melihat potensi bandara yang ada di Indonesia, salah satunya Bandara Kualanamu. Awaluddin menuturkan banyak potensi yang bisa dikembangkan. “Di Kualanamu ada peluang untuk membangun e-commerce center, e-commerce cargo. Ada juga peluang untuk membangun maintenance repair overhaul (MRO). Kawasan komersial juga sangat potensial,” jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement