Kamis 30 Dec 2021 13:00 WIB

Warga Tangerang Dilarang Arak-Arakan dan Pesta Kembang Api

Bupati Tangerang meminta para pelaku usaha menaati jam operasional sesuai ketentuan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.
Foto: Dok Pemkab Tangerang
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang melarang perayaan Tahun Baru 2022 bagi masyarakat se-Kabupaten Tangerang. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi kasus Covid-19 serta mutasi-mutasinya seperti Omicron yang belakangan ini mulai marak di Indonesia.

Aturan larangan perayaan Tahun Baru tersebut termaktub di dalam Surat Edaran (SE) Bupati Tangerang Nomor: 443.2/5517-SPPP/2021 tentang Pengendalian Kegiatan Masyarakat, Aktivitas Usaha, dan Destinasi Pariwisata pada Saat Menyambut Tahun Baru 2022 di Wilayah Kabupaten Tangerang. Beleid tersebut diteken Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pada 27 Desember 2021.

Baca Juga

Selain bagi elemen masyarakat, Pemkab Tangerang juga melarang pelaku usaha di Kabupaten Tangerang menggelar perayaan Tahun Baru 2022. Kegiatan apapun yang terkait perayaan Tahun Baru, mulai dari arak-arakan hingga pesta kembang api tidak diperbolehkan diadakan.

“Tempat usaha atau destinasi pariwisata pun dilarang menyelenggarakan acara malam pergantian Tahun Baru yang dapat menimbulkan kerumunan, baik di area tertutup (indoor) maupun di area terbuka (outdoor), termasuk arak-arakan, karnaval, pembakaran petasan, dan pesta kembang api,” ujar Zaki dalam keterangannya, Kamis (30/12).

Zaki meminta para pelaku usaha menaati jam operasional sesuai ketentuan yang berlaku dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Misalnya, pusat perbelanjaan atau mal yang aturan jam operasionalnya diketahui hingga pukul 22.00 WIB dengan kapasitas maksimal 75 persen.

“Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat Kabupaten/kecamatan/kelurahan/desa/lingkungan RT dan RW agar melakukan pemantauan,” tutupnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement