Kamis 30 Dec 2021 09:27 WIB

Asing Borong Saham Big Cap, IHSG Berpotensi Menguat pada Akhir Tahun

IHSG menguat 0,13 persen ke level 6.609,44 melanjutkan kenaikan selama lima hari

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (11/2). IHSG menguat sebesar 0,13 persen ke level 6.609,44 melanjutkan kenaikan selama lima hari beruntun.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (11/2). IHSG menguat sebesar 0,13 persen ke level 6.609,44 melanjutkan kenaikan selama lima hari beruntun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan hari ini, Kamis (30/12). IHSG menguat sebesar 0,13 persen ke level 6.609,44 melanjutkan kenaikan selama lima hari beruntun. 

Sementara itu, investor asing membukukan pembelian bersih pagi ini dengan memborong saham-saham berkapitalisasi jumbo. Beberapa saham yang menjadi incaran yaitu BBCA, TLKM, ASII, EMTK hingga UNTR. 

Baca Juga

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG akan berpotensi menguat pada hari ini. Penerimaan pajak per 26 Desember 2021 yang tumbuh 100,19 persen disebut menjadi sentimen positif bagi pasar. Kontribusi terbesar yaitu dari penerimaan pajak penghasilan (PPh). 

"Hal ini mencermikan akselarasi proses pemulihan aktivitas masyarakat dalam menopang aktivitas ekonomi berjalan lebih baik. Tentunya ini akan menopang APBN 2021," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, dikutip Kamis (30/12). 

Di sisi lain, menurut riset, perkembangan kasus varian Omicron di sejumlah negara akan membebani gerak laju pasar saham. Pelaku pasar bersikap cemas di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus Omicron secara global. 

Hal ini seiring dengan pernyataan kesehatan dunia (WHO) menyebut risiko varian Omicron masih sangat tinggi. Kekhawatiran semakin meningkat karena jumlah negara yang melaporkan kasus varian Omicron terus bertambah. Di Eropa gelombang baru dari varian Omicron mulai terjadi seperti di Inggris, Portugal, Prancis dan Yunani. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement