Rabu 29 Dec 2021 18:19 WIB

Turki dan Qatar Tunggu Lampu Hijau Taliban untuk Operasikan Bandara

UEA juga menyatakan minatnya bergabung dengan Turki dan Qatar operasikan bandara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 13 September 2021.
Foto: Anadolu Agency
Anggota Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 13 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Perusahaan swasta Turki dan Qatar telah sepakat untuk mengoperasikan lima bandara di Afghanistan secara bersama-sama. Namun operasional bandara masih menunggu kesepakatan akhir dengan Taliban.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan, penandatanganan kesepakatan untuk mengoperasikan lima bandara Afghanistan telah dilakukan pada awal bulan ini di Doha. Cavusoglu mengatakan, Uni Emirat Arab (UEA) juga menyatakan minatnya untuk bergabung dengan perusahaan Turki dan Qatar dalam mengoperasikan bandara di Afghanistan.

Baca Juga

UEA sebelumnya mengoperasikan bagian sipil bandara Kabul, sebelum Taliban kembali berkuasa. Cavusoglu mengatakan, masalah operasional bandara di Afghanistan menjadi salah satu yang dibahas selama kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed ke Turki pada akhir November lalu.

"Mereka mengatakan 'mungkin kita dapat menjalankan pekerjaan secara trilateral' tetapi tidak pernah ada proposal yang konkret. Kami juga belum mengajukan proposal kepada mereka.  Tetapi mengoperasikan bandara muncul dalam agenda," kata kata Cavusoglu, dilansir Al Arabiya, Rabu (29/12).

Pejabat Turki dan Qatar tidak banyak bicara tentang rincian nota kesepahaman untuk mengoperasikan bandara Afghanistan. Mereka juga menolak menyebutkan perusahaan mana yang akan terlibat.

Juru bicara Kementerian Penerbangan Sipil Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban, Imamuddin Ahmadi menanggapi spekulasi yang meningkat bahwa ada kesepakatan tertentu untuk mengoperasikan bandara. Ahmadi mengatakan, sejauh ini belum ada penandatanganan kesepakatan untuk mengoperasikan bandara.

Taliban telah menolak tawaran Turki untuk memberikan keamanan bagi bandara Kabul. Namun Cavusoglu telah menekankan bahwa tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai sampai kelompok Taliban mengizinkan operator asing terpercaya, untuk mengamankan bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement