Kamis 30 Dec 2021 03:05 WIB

Pejabat UEA Sebut Negaranya Siap Berinvestasi di Afghanistan

UEA juga bersedia berinvestasi di pelabuhan kering di Helmand dan Kandahar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pejabat UEA Sebut Negaranya Siap Berinvestasi di Afghanistan. Seorang pemilik toko kelontong hijau Afghanistan berdiri di luar tokonya ketika seorang gadis membeli roti dari toko roti, di Kabul, Afghanistan, pada Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Pejabat UEA Sebut Negaranya Siap Berinvestasi di Afghanistan. Seorang pemilik toko kelontong hijau Afghanistan berdiri di luar tokonya ketika seorang gadis membeli roti dari toko roti, di Kabul, Afghanistan, pada Rabu, 17 November 2021.

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Uni Emirat Arab (UEA) telah menyatakan kesiapannya berinvestasi dalam mengembangkan perdagangan dan ekonomi Afghanistan. UEA juga bersedia berinvestasi di pelabuhan kering di Helmand dan Kandahar dengan membangun rel kereta api dan menghasilkan tenaga surya di Afghanistan.

Perdana Menteri Afghanistan Mullah Mohammad Hassan Akhund dilaporkan telah melakukan pembahasan terkait hubungan bilateral dengan Ketua Otoritas Federal UEA untuk Identitas, Kewarganegaraan, Bea Cukai dan Keamanan Pelabuhan Ali Mohammad bin Hamad Al Shamsi.

Baca Juga

Dalam pertemuan tersebut, Ali Mohammad menyampaikan UEA siap berinvestasi dalam perdagangan, ekonomi, pembangunan, pelabuhan, infrastruktur, dan pembangkit listrik tenaga surya di Afghanistan.

"Setelah kedatangannya di Kabul hari ini, Ali Mohammed membahas masalah-masalah penting dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan Maulvi Amir Khan Muttaqi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi dalam akun Twitter-nya, dilansir dari laman Pajhwok, Rabu (29/12).

Balkhi juga menyampaikan Ali Mohammad mengatakan hubungan dengan Afghanistan tetap kuat, yaitu dengan adanya kerja sama dan investasi di beberapa sektor. Di antaranya adalah sektor ekonomi, pendidikan, teknis, dan pertanian.

Muttaqi dalam kesempatan itu juga berterima kasih atas bantuan UEA. Dia menuturkan, UEA adalah negara dengan letak yang strategis dalam membantu meningkatkan ekspor Afghanistan. Afghanistan mencari hubungan positif dengan semua negara, termasuk UEA.

Kepergian pasukan asing dan sanksi keuangan terhadap Taliban telah menjerumuskan Afghanistan ke dalam gejolak ekonomi dan memperburuk krisis kemanusiaan yang berasal dari perang bertahun-tahun, kekeringan dan tingkat kemiskinan yang tinggi.

PBB memperkirakan lebih dari setengah dari hampir 40 juta orang di negara itu menghadapi kelaparan. Sebanyak satu juta anak berisiko meninggal karena malnutrisi akut yang parah sehingga Afghanistan membutuhkan sokongan untuk memulihkan kondisi perekonomiannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement