Rabu 29 Dec 2021 17:22 WIB

Manufaktur Pendorong Utama RI Keluar dari Resesi

Realisasi investasi manufaktur pada Januari-September 2021 mencapai Rp 236,79 triliun

Ilustrasi Manufaktur. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa sektor industri manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia untuk keluar dari resesi ekonomi.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Manufaktur. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa sektor industri manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia untuk keluar dari resesi ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa sektor industri manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia untuk keluar dari resesi ekonomi."Peran penting ini dapat dilihat dari kinerja makro sektor industri manufaktur di beberapa indikator antara lain investasi, ekspor, impor, kontribusi pajak, kontribusi terhadap PDB, tingkat pertumbuhan, purchasing managers index (PMI), dan ketenagakerjaan," kata Menperin saat menggelar Konferensi Pers Akhir Tahun 2021 Kemenperindi Jakarta, Rabu (29/12).

Menperin memaparkan realisasi investasi di sektor manufaktur pada Januari-September 2021 tercatat sebesar Rp 236,79 triliun. Angka itu naik 17,3 persen dibandingkan realisasi investasi pada periode yang sama2020 sebesar Rp 201,87 triliun.

Baca Juga

Nilai investasi terbesar berada pada sektor logam dasar dan diikuti sektor makanan dan minuman. Realisasi investasi 2021 diharapkan melampaui realisasi investasi tahun 2020 sebesar Rp 270 triliun.

Dari sisi ekspor, ekspor industri manufaktur terus meningkat meski di tengah himpitan pandemi Covid-19. Nilai ekspor industri manufaktur pada Januari-November 2021 mencapai 160 miliar dolar AS atau 76,51 persen dari total ekspor nasional.

"Angka ini telah melampaui capaian ekspor manufaktur sepanjang 2020 sebesar 131 miliar dolar AS dan bahkan lebih tinggi dari capaian ekspor tahun 2019 saatpandemi Covid-19 belum merebak," ujar Agus.

Jika dibandingkan dengan Januari-November 2020, maka kinerja ekspor industri manufaktur pada Januari-November 2021 meningkat sebesar 35,36 persen. Kinerja ekspor sektor manufaktur ini sekaligus mempertahankan surplus neraca perdagangan yang dicetak sejak Mei 2020.

"Capaian sektor industri manufaktur di sisi investasi dan ekspor di atas mengiringi kontribusi sektor industri manufaktur terhadap penerimaan negara dan kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional yang terus meningkat," ujar Menperin.

Pajak sektor industri pengolahan sepanjang tahun secara rerata berkontribusi sebesar 29 persen. Sementara penerimaan cukai sektor industri menyumbang 95 persen dari total penerimaan cukai nasional.

"Adapun dari aspek kontribusi dalam PDB, kontribusi industri manufaktur pada kuartal III tahun 2021 sebesar 17,33 persen di mana angka ini merupakan yang tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya," tutur Menperin Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement