Rabu 29 Dec 2021 14:52 WIB

Harga Telur Ayam Ras di Kabupaten Bangka Naik Sampai 25 Persen

Menurut Bupati Mulkan, pasokan telur ayam berkurang akibat gelombang air laut pasang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang melayani pembeli di kios telur ayam ras yang harganya terus naik (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang melayani pembeli di kios telur ayam ras yang harganya terus naik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Bupati Bangka, Mulkan menilai, kenaikan harga telur ayam ras ditingkat pedagang eceran di pasar tradisional karena pasokan berkurang akibat gelombang air laut pasang. Di tingkat pedagang, harga telur ayam ras naik sekitar 20-25 persen.

"Kenaikan harga telur ayam ras pada tingkat pedagang pengecer dari sebelumnya berkisar Rp 1.600 per butir menjadi Rp 2.000 per butir dipengaruhi oleh gelombang air laut pasang yang mengakibatkan pasokan berkurang," katanya di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (29/12).

Baca Juga

Mulkan mengatakan, menjadi hukum pasar ketika pasokan atau stok berkurang sementara permintaan tinggi akan berdampak pada kenaikan komoditi tersebut. "Gelombang pasang yang mengakibatkan pasokan kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat berkurang hampir terjadi setiap tahunnya karena lebih dari 80 persen kebutuhan pangan masyarakat dipasok dari luar pulau Bangka," jelasnya.

Mulkan mengingatkan, pedagang atau distributor kebutuhan pangan pokok masyarakat tidak melakukan tindak pelanggaran penimbunan yang hanya mencari keuntungan pribadi.

Sementara salah satu warga Sungailiat, Wanti mengeluhkan, kenaikan harga telur ayam ras yang terus meningkat. Dia menyebut, harga telur sebelumnya Rp 1.500 per butir, kemudian naik menjadi Rp 1.600, dan sekarang mencapai Rp 2.000 per butir. "Saya dan mungkin masyarakat umum lainnya berharap harga telur ayam ras tingkat eceran kembali normal seperti semula termasuk harga kebutuhan pangan lainnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement