Rabu 29 Dec 2021 10:18 WIB

Percepat Ekosistem Digital, Telkom Perluas Bangun 6.000 Fiber Optic

Telkom dapat lebih fokus tingkatkan kapabilitas dan mendorong value bisnis

Rep: Novita Intan/ Red: Budi Raharjo
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.
Foto: Telkom
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupaya mendorong upaya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menjadi Leading Digital Infrastructure Company regional melalui pengembangan portofolio bisnis fiber optic Mitratel. Hal ini sekaligus mempercepat konsolidasi tower Telkom Group ke Mitratel dapat segera terealisasi pada 2022. 

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan langkah ini merupakan langkah strategis dalam rangka percepatan pembentukan digital ekosistem di Indonesia. “Adanya kerja sama yang dijalin Mitratel dengan PT Alita Praya Mitra (Alita) dalam memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional berupa pembangunan jaringan serat optik sepanjang enam ribu kilometer di 5 provinsi yang akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/12).

Selain menggandeng Alita, Mitratel juga telah memanfaatkan jaringan serat optik milik Telkom untuk melayani dan mengintegrasikan layanan kepada operator seluler. Menurutnya aksi korporasi konsolidasi bisnis Telkom Group akan dilakukan sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan. 

Bukan hanya tower Mitratel tetapi juga disusul bisnis lainnya seperti konsolidasi Data Center ke PT Sigma Tata Sadaya (STS). Dengan begitu, Telkom dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan mendorong value bisnis secara optimal pada masa mendatang. 

“Khususnya Mitratel perlu segera melakukan akselerasi bisnis pasca IPO dan saat ini tengah menjajaki untuk pengalihan tower tambahan milik Telkomsel dan juga Telkom dimana telah siap kurang lebih enam ribu menara ditransaksikan pada 2022. Dengan langkah ini diharapkan Mitratel akan menjadi penyedia Menara telekomunikasi yang terbesar dan terkuat di Indonesia,” ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement