REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menyebut Allah sebagai Tuhan Semesta Alam. Adapun manusia mengenal dan memahami Allah melalui nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Hal itu termasuk Tuhan sebagai Pencipta, Raja, yang Satu-satunya, dan Yang Maha Melihat.

Dua nama Allah yang paling penting muncul dalam frasa yang mengawali semua dan satu surah dalam Alquran, yakni Bismillah, Ar Rahman, Ar Rahiim, yang bermakna "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dari semua itu, nama terbesar dan yang paling agung adalah nama 'Allah'. Dictionary.com mendefinisikan kata Allah sebagai, Yang Mahatinggi, Tuhan. Mereka yang bahasa pertamanya adalah bahasa Arab menggunakan kata Allah, itu berarti mengacu pada Tuhan, terlepas dari afiliasi agama mereka.

Misalnya, orang-orang Yahudi dan Kristen Arab menyebut Tuhan sebagai Allah dengan cara yang sama persis dengan mereka yang bahasa pertamanya adalah bahasa Italia menyebut Tuhan sebagai Dio. Akan tetapi, kata Arab 'Allah' mengandung deskripsi yang lebih mendalam tentang apa itu Tuhan.

Kata 'Allah' dalam bahasa Arab memiliki makna mendalam, yakni Allah sebagai Tuhan, Pencipta, dan Pemelihara dunia. Tidak ada yang serupa dengan-Nya dan tidak ada yang sebanding dengan-Nya.

Ketika Nabi Muhammad Saw ditanya oleh para sahabatnya tentang Allah, jawabannya langung datang dari Allah sendiri. Jawaban itu Allah jelaskan dalam firman-Nya pada surah Al-Ikhlas, surah ke-112 dalam Alquran.

"Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.  Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Ikuti Whatsapp Channel Republika