Rabu 29 Dec 2021 06:45 WIB

Ekspansi Kredit UMKM, BRI Dorong Momentum Pemulihan Ekonomi 2022

BRI berpeluang untuk meningkatkan penyaluran permodalan pelaku UMKM

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Pendiiri sekaligus pemilik UMKM Hey Startic Vania Santoso berpose dengan tas yang berbahan dasar kantong semen bekas di UMKM HeyStartic di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021). UMKM binaan BRI tersebut memproduksi berbagai aksesori berbahan dasar kantong semen bekas seperti tas, dompet, sepatu, dan berbagai aksesori lainnya yang dijual berkisar Rp50 ribu-Rp350 ribu per buah.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Pendiiri sekaligus pemilik UMKM Hey Startic Vania Santoso berpose dengan tas yang berbahan dasar kantong semen bekas di UMKM HeyStartic di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021). UMKM binaan BRI tersebut memproduksi berbagai aksesori berbahan dasar kantong semen bekas seperti tas, dompet, sepatu, dan berbagai aksesori lainnya yang dijual berkisar Rp50 ribu-Rp350 ribu per buah.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan penyaluran kredit akan tumbuh delapan persen sampai 10 persen  pada tahun depan. Hal ini sejalan upaya BRI dalam mendorong pemulihan ekonomi, terutama sektor UMKM.

Chief Economist BRI yang sekaligus Research Director BRI Research Institute Anton Hendranata mengatakan sektor UMKM terdorong pulih berkat daya beli masyarakat yang membaik sejak tahun ini.

Baca Juga

Anton menyebut kondisi ini membuka peluang bagi BRI untuk meningkatkan penyaluran permodalan pelaku UMKM. Praktis, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) disebut Anton bakal melesat di kisaran 4,8 persen sampai 5,3 persen pada 2022 bila sektor UMKM bangkit dan pandemi Covid-19 tetap terkendali.

“Demand yang meningkat dan konsumen yang semakin konsumtif sangat mendukung pertumbuhan kredit. Apalagi UMKM yang karakteristiknya unik di mana sektornya cepat terdampak bila mobilitas dibatasi, tapi juga cepat rebound saat mobilitas meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (28/12).

 

Adapun proyeksi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada 2022 berada kisaran 5,14 persen sampai 6,84 persen. Kendati demikian, likuiditas BRI masih punya ruang ekspansi kredit karena rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) masih berada level 83 persen atau di bawah batas bawah regulator sebesar 92 persen.

Melanjutkan ekspansi kredit pada tahun 2022 sekaligus menandai komitmen BRI dalam mendukung pemulihan UMKM. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kontribusi serapan kerja dari sektor UMKM mencapai 97,22 persen terhadap total tenaga kerja di Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement