Rabu 29 Dec 2021 07:34 WIB

Baidu Uji Metaverse dengan Aplikasi Baru

Baidu melakukan konferensi di dunia maya dalam aplikasi barunya XiRang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Baidu. Baidu pada Senin (27/12) mengambil langkah pertamanya di industri meta semesta (metaverse)
Foto: Flickr
Baidu. Baidu pada Senin (27/12) mengambil langkah pertamanya di industri meta semesta (metaverse)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Raksasa teknologi China Baidu pada Senin (27/12) mengambil langkah pertamanya di industri meta semesta (metaverse). Baidu meluncurkan aplikasi realitas virtual, mencoba mengujinya yang dianggap oleh banyak orang sebagai fase berikutnya di evolusi internet.

Perusahaan yang berbasis di Beijing ini bergabung dengan merek-merek seperti Nike dan Ferrari untuk bereksperimen dengan barang-barang virtual dengan latar belakang prediksi bahwa suatu hari nanti Metaverse dapat menyalip dan menggantikan web hari ini.

Baca Juga

Perusahaan yang dijuluki Google China ini mengadakan konferensi di dunia maya dalam aplikasi barunya XiRang yang berarti "Tanah Harapan". Aplikasi itu dapat diakses dari telepon pintar, komputer atau melalui kacamata virtual reality.

 

Itu terjadi di depan salah satu pendiri dan kepala eksekutif Baidu Robin Li dan penonton avatar 3D.

Kendati demikian, CNBC melaporkan bahwa platform ini masih dalam masa pertumbuhan.

 

Wakil presiden di Baidu, Ma Jie mengatakan kepada wartawan di acara sebelumnya bahwa ini bisa memakan waktu hingga enam tahun untuk peluncuran secara penuh. "XiRang memungkinkan pengguna untuk membuat karakter digital dan berinteraksi dengan pengguna lain di dunia 3D, misalnya di kota fiksi," ujar Ma Jie seperti dikutip dari laman Japan Today, Selasa (28/12).

 

Baidu mengatakan, nantinya memungkinkan hingga 100 ribu pengguna untuk berpartisipasi dalam ruang digital yang sama. Pengguna, yang hanya dapat mengakses aplikasi di China dapat mengambil bagian dalam aktivitas seperti mengunjungi pameran virtual atau berlatih menyelam di kolam renang digital.

 

Peluang yang ditawarkan oleh penciptaan dunia maya baru membangkitkan selera raksasa digital seperti Facebook, yang dinamakan ulang Meta pada Oktober untuk menandakan pergeseran strategis ke Metaverse.

 

Seperti Baidu, raksasa digital China lainnya telah membuat terobosan di Metaverse. Pemilik TikTok, ByteDance telah berinvestasi di beberapa perusahaan besar di sektor ini, termasuk pembuat headset virtual Pico. Tencent dibantu oleh keahliannya dalam video game, sedang mengembangkan platform metaversenya sendiri. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement