Selasa 28 Dec 2021 23:54 WIB

Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi: Kunci Ketahanan Pangan

Jokowi mengatakan pemerintah akan terus bangun bendungan di seluruh Provinsi.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (kanan)
Foto: Antara/Jojon
Presiden Joko Widodo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, ketersediaan air menjadi kunci bagi Indonesia jika ingin mencapai kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah akan terus membangun bendungan di seluruh provinsi di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (28/12).

Baca Juga

"Kalau kita ingin kemandirian pangan tercapai, kedaulatan pangan tercapai, ketahanan pangan tercapai, waduk adalah menjadi kunci, air merupakan kunci. Oleh sebab itu, kita bangun waduk di seluruh provinsi di Tanah Air kita," ujar Jokowi.

Bendungan yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp 772 miliar ini mulai dikerjakan pembebasan tanahnya pada 2014 dan dimulai konstruksi pada 2017. Bendungan Pidekso memiliki kapasitas 25 juta meter kubik dengan luas genangan 232 hektare yang bisa mengairi kurang lebih 1.500 hektare sawah di Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, selain manfaat irigasi, Bendungan Pidekso juga memiliki manfaat penyediaan air baku sebesar 300 liter per detik, konservasi air, hingga pariwisata. Selain itu, kehadiran Bendungan Pidekso juga akan mereduksi banjir dengan luas area banjir 592 hektare menjadi 317 hektare.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga melepas ikan gabus ke Bendungan Pidekso. Presiden juga menghampiri masyarakat yang berada di seberang bendungan yang sejak awal menanti kedatangannya.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement