Selasa 28 Dec 2021 21:19 WIB

SMRC: Capres Pilihan Publik Pengaruhi Elektabilitas Partai

SMRC mengatakan Capres pilihan publik pengaruhi elektabilitas Parpol.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei eksperimental terkait prospek partai politik dan calon presiden (capres). Salah satu hasilnya adalah pengaruh capres yang dipilih publik akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas partai.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menjelaskan bahwa 56 persen publik akan memilih calon legislatif (caleg) dari partai pilihannya jika mengusung capres yang disukai. Hanya 24 persen yang menyatakan tidak akan memilih caleg tersebut.

Baca Juga

"Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa capres berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas partai," ujar Sirojudin dalam rilis surveinya secara daring, Selasa (28/12).

Dalam survei ini, SMRC menggunakan metode survei eksperimen unutk menguji hubungan kasual antara variabel independen dan dependen dalam survei opini publik. Survei eksperimental akan menghasilkan temuan yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan kasual tersebut secara lebih meyakinkan.

Sementara dalam hasil survei lainnya, opini publik berimbang jika partai pilihannya tak mengusung capres yang disukai. Sebanyak 40 persen akan memilih caleg dari partai pilihannya dan 39 persen lainnya menyatakan tidak memilih sosok tersebut.

"Elektabilitas partai menurun signifikan jika partai tersebut tidak mengusung capres yang diinginkan pemilih," ujar Sirojudin.

SMRC melakukan survei pada 8 sampai 16 Desember 2021. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.

Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 2.420 responden. Adapun responden yang dapat diwawancarai secara valid adalah sebanyak 2.062 dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement