Selasa 28 Dec 2021 16:02 WIB

Menengok Penggalian Rel Tertua di Indonesia

Agustus 2021 lalu rel serupa juga ditemukan dekat Museum Mandiri, Jakarta Utara.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah alat berat pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota terparkir di lokasi ditemukannya rel trem di Glodok, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). PT MRT Jakarta bersama arkeolog saat ini masih menginvestigasi rel trem yang ditemukan di bawah beton saat kegiatan tes tanah tersebut.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah alat berat pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota terparkir di lokasi ditemukannya rel trem di Glodok, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). PT MRT Jakarta bersama arkeolog saat ini masih menginvestigasi rel trem yang ditemukan di bawah beton saat kegiatan tes tanah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, Pukul 22.30 WIB, para pekerja konstruksi proyek pembangunan PT MRT Jakarta fase 2A di Glodok-Kota, Jakarta Pusat, terhenti dan rehat sejenak di pelataran toko. Di depan mereka, seng khas penutup proyek terbentang, menghalangi pandangan siapapun dari temuan rel trem tertua di Indonesia yang baru saja di gali. 

Memasuki wilayah proyek, mulai terlihat pagar pembatas yang melindungi temuan rel trem tersebut. Meski ditutupi, Republika berkesempatan melihat secara langsung awal temuan rel yang baru tergali sekitar 10-15 meter tersebut dengan kedalaman sekitar 15-100 cm dari permukaan.

Temuan rel tersebut memang bukan yang pertama terjadi di Jakarta, mengingat Agustus 2021 lalu rel serupa juga ditemukan dekat Museum Mandiri, Jakarta Utara. Kendati demikian, baik temuan pertama atau yang terbaru ini masih banyak masyarakat belum mengetahui lokasi ataupun menaruh perhatian pada temuan tersebut.

“Emang iya? Ada di sini? Baru tau saya juga,” kata Aldo (25 tahun) warga yang bermukim di sekitar Glodok, Jakarta Pusat, saat ditemui Republika dekat lokasi, kemarin. 

Menurut Aldo, jika nyatanya rel trem yang baru ditemukan itu tertua di Indonesia, merupakan berita yang sangat baik. Tetapi, di sisi lain, dia juga menyayangkan alasan penimbunan rel tersebut, alih-alih dari memuseumkannya sejak dahulu.

“Kalau yang ini bisa dioperasionalkan lagi, wah itu keren sih. Biarpun nggak mungkin juga karena udah tua,” katanya sambil tertawa.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, jalanan di sekitar proyek itu memang merupakan jalur yang biasa ramai dan macet. Kendati demikian, proyek penggalian yang terus berjalan setiap harinya itu membuat lalu lalang teralihkan dan menutup proyek penggalian rapat-rapat.

Sementara itu, Demi (28) pengendara yang melintas dekat proyek itu, juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, temuan itu menjadi nilai cagar tersendiri bagi Indonesia, khususnya Jakarta. 

Dia mengatakan, dengan adanya rel berusia ratusan tahun itu diharapkan bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semaksimal mungkin. Terlebih, kata dia, ketika hal itu menjadi bukti jika Indonesia telah mengalami kemajuan sejak dahulu.

“Siapa tau mungkin bisa dimanfaatkan buat ekonomi juga kan?” jelas dia.

 

photo
Petugas berjaga di lokasi ditemukannya rel trem di lokasi pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). PT MRT Jakarta bersama arkeolog saat ini masih menginvestigasi rel trem yang ditemukan di bawah beton saat kegiatan tes tanah tersebut. - (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement