Selasa 28 Dec 2021 13:53 WIB

Viral Rusak Spion, Sikap Arogansi Paspampres Disayangkan

Dalam menjalankan tugas aparat harus menjalankannya sesuai aturan hukum.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti (kanan) menyampaikan pendapatnya bersama Ahli Tata Kota Yayat Supriatna (tengah) dan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti (kanan) menyampaikan pendapatnya bersama Ahli Tata Kota Yayat Supriatna (tengah) dan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video dari warganet yang menunjukkan sikap sewenang-wenangan rombongan pasukan pengawal presiden (paspampres) saat mengawal tamu VVIP dengan merusak kaca spion mobil warga mendapat sorotan publik. Gaya arogansi tersebut, dianggap tak lagi diperlukan saat ini.

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo ikut menyayangkan masih adanya sikap sikap arogansi aparat saat bertugas melakukan pengamanan atau pengawalan tamu VVIP. Dia sendiri menyayangkan masih ada mental petugas yang sewenang-wenang seperti itu kepada warga. "Itu arogansi namanya," kata Agus kepada wartawan, Selasa (28/12).

Agus mengingatkan, walaupun warga tersebut dianggap salah, dalam menjalankan tugas aparat atau petugas harus menjalankan tugas sesuai aturan hukum. "Kalau ada warga yang sengaja menghalangi, misalnya, ya ada sanksi hukumnya," tegas Agus.

Sehingga, menurut dia, petugas atau aparat paspampres tak perlu menunjukkan sikap arogansi berlebih-lebihan. Apalagi sampai merusak spion atau fasilitas milik warga biasa, yang mudah menjadi korban kekerasan aparat. Karena kalaupun warga dituduh bersalah, menurut dia, pasti ada hukuman dan sanksi yang akan diterima warga tersebut.

Sebelumnya viral di media sosial sebuah video saat pengamanan tamu VVIP oleh paspampres merusak spion pengendara mobil. Pengendara yang bernama Taufan_Gilber ini seketika membagikan video pengalamannya, ketika di jalan raya kemudian lewatlah rombongan paspampres yang disusul dengan memukul kaca spion mobil miliknya.

Baca juga : Kronologi Viral Ibu Disuruh Tangkap Sendiri Pelaku Pencabulan

Walaupun sudah ada kronologi dan ucapan permintaan maaf dari Taufan Gilbert terkait kesalahannya, dimana ia tidak memdengar seruan paspampres untuk menepi perlahan. Hal ini, tidak dilakukan dikarenakan ia sedang menggunakan handphone atau ponsel miliknya, yang seharusnya hal itu dilarang.

Taufan Gilbert sendiri telah mengakui kesalahannya dan membubuhkan keterangan bersalahnya di atas materai. Dan kejadian ini, juga telah dijelaskan duduk perkaranya oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. Walaupun akhirnya sikap arogansi paspampres kepada warga sipil, merusak kaca spion tersebut sangat disayangkan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement