Selasa 28 Dec 2021 09:40 WIB

Warga Terdampak Puting Beliung Bersihkan Reruntuhan Atap

Tiga rumah mengalami rusak parah dan empat lainnya hanya mengalami kerusakan ringan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Aparat Polsek Bandungan melakukan pengecekan rumah warga yang rusak akibat hujan deras dan angin ribut yang terjadi di wilayah Desa pakopen, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang, Senin (27/12) siang.
Foto: dok. Istimewa
Aparat Polsek Bandungan melakukan pengecekan rumah warga yang rusak akibat hujan deras dan angin ribut yang terjadi di wilayah Desa pakopen, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang, Senin (27/12) siang.

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Setelah semalam mengungsi di rumah kerabat, warga terdampak angin puting beliung di lingkungan RT 01/ RW 02 Dusun Coblong, Desa Pakopen, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, kembali ke rumahnya masing- masing, Selasa (28/12).

Mereka mulai membersihkan reruntuhan atap dan genting yang hancur akibat dampak angin puting beliung yang terjadi pada Senin (27/12) siang kemarin. Tak hanya itu, beberapa warga terdampak juga menyelamatkan barng- barang yang masih ada di dalam rumah.

Baca Juga

Sementara beberapa anak juga terlihat mengamankan peralatan sekolah dan pakaian mereka dari dalam bangunan rumah yang tidak lagi beratap. Sejumlah warga secara gotong royong juga membantu membersihkan sisa- sisa asbes maupun genting yang hancur.

Ketua RT 01/RW 02, Suwardi mengungkapkan, di lingkungan RT 01/RW 02 setidaknya ada empat rumah yang mengalami kerusakan, karena sebagian besar genting dan asbes atap rumah hancur. Masing- masing rumah milik Nur Hayati, Nurja'un, Rohani dan rumahnya sendiri.

Dari empat rumah terdampak tersebut, tiga di antaranya rusak parah. "Rumah bu Nurhayati bahkan seluruh atapnya sampai ambrol. Sehingga tidak ada atapnya lagi," ungkapnya, saat dikonfirmasi di Dusun Coblong.

Suwardi juga mengisahkan, peristiwa angin puting beliung terjadi pada Senin siang sekitar pukul 12.45 WIB. Awalnya langit memang tampak mendung dan muncul awan hitam pekat. "Saya yang saat itu berada di ladang segera bergegas pulang," ungkapnya.

Namun belum sampai di rumah, muncul pusaran angin yang langsung menerbangkan asbes serta genting rumahnya. Beberapa pohon yang berada di sekitar rumahnya pun dahannya juga patah dan ikut diterbangkan angin.

Beruntung, isteri dan kedua anaknya yang berada di dalam rumah selamat meski genting- genting berjatuhan ke dalam rumah. Mereka masih sempat berlari ke luar rumah mencari tempat yang aman untuk berlindung.

Namun sebagian besar genting rumah --mulai dari ruang tamu, ruang keluarga dan dapur-- hancur berserakan akibat diterbangkan angin. "Setelah angin puting beliung mereda, batu turun hujan lebat, sehingga barang- barang yang ada di dalam rumah belum sempat diselamatkan," tambahnya.

Nur Hayati (43), warga RT 01/RW 02 lainnya mengaku, saat kejadian angin puting beliung ia tengah bekerja dan yang ada di dalam rumah hanya ke- empat anaknya. "Salah satu anak saya terluka akibat tertimpa asbes yang jatuh dari atap," katanya.

Usai kejadian tersebut ke- empat anaknya segera berlari ke luar rumah untuk meminta pertolongan. "Karena setelah kejadian hujan lebat, pagi ini kami baru bisa menyelamatkan barang- barang berharga dari dalam rumah, termasuk buku- buku dan perlatan sekolah anak- anak," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya tujuh rumah warga di lingkungan Dusun Coblong Desa Pakopen rusak akibat diterjang angin puting beliung. Tiga rumah mengalami rusak parah dan empat lainnya hanya mengalami kerusakan ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement