Selasa 28 Dec 2021 09:19 WIB

Sandiaga Harap Mesin Zerocov Dapat Pulihkan Pariwisata pada 2022

Zerocov merupakan alat sanitasi udara yang bisa membasmi virus, kuman, dan bakteri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan produk buatan dalam negeri, Zerocov (Zero Covid).
Foto: Zerocov
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan produk buatan dalam negeri, Zerocov (Zero Covid).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan komitmen Kemenparekraf dalam memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2022. Sandiaga menyebut salah satu strategi ialah dengan menggandeng inovasi anak bangsa untuk menghasilkan produk buatan dalam negeri guna meminimalisir penularan Covid-19 yakni Zerocov (Zero Covid).

Hal ini disampaikan Sandiaga saat menerima secara simbolis mesin Zerocov atau alat sanitasi udara yang bisa membasmi virus, kuman dan bakteri di udara maupun di permukaan benda dalam ruangan pada Senin (27/12).

Baca Juga

"Semakin diperkuat regulasinya, Zerocov diharapkan bisa memberikan kontribusi dan manfaat besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di industri perhotelan & Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE)," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/12).

Sandiaga menyampaikan Zerocov juga akan diuji coba saat event G20 World, tepatnya saat Tourism Day 2022. Sandiaga menyebut mesin Zerocov akan dipersyaratkan bagi event G20, World Tourism Day, dan kegiatan lainnya.

 

"Di sini lah game changer-nya, kita ingin lebih sehat pasca-pandemi, ingin masyarakat kita lebih kuat, inilah yang sangat membanggakan," kata Sandiaga.

Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN Agus Haryono mengatakan  Zerocov memiliki inovasi berupa kombinasi tiga teknologi yaitu disinfektan, sinar ultraviolet, dan ion negative, yang tidak hanya melindungi, namun juga menyerang dan membunuh virus dan bakteri. Kata Agus, Zerocov juga telah melalui uji kelistrikan, uji karakteristik bahan kimia untuk disinfektan, dan uji perangkat sterilisasi zerocov.

"Zerocov juga telah melalui uji empiris, terbukti ampuh membunuh virus dan aman untuk digunakan sehari-hari. Zerocov merupakan hasil kolaborasi anak bangsa antara peneliti dan swasta sehingga menciptakan produk inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19," ujar Agus.

Agus menyampaikan Zerocov adalah hasil pengembangan invensi oleh Wirawan Darmana selaku Direktur Utama Zerocov Inovasi Indonesia (ZII). Pada 2004, pria yang juga pemilik peternakan ayam di Ciawi, Jawa Barat ini pernah memakai sebagai alat disinfektan dan sinar ultraviolet demi melindungi ayamnya saat krisis flu burung melanda.

Disebabkan terbukti sangat membantu saat krisis flu burung, pada 2020, Wirawan mengembangkan alat tersebut, bekerja sama dengan periset dan peneliti dari Pusat Riset Elektronika dan Telekomunikasi dan Loka Penelitian Teknologi Bersih, Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik BRIN, untuk manusia demi memitigasi penyebaran virus. Pengujian tersebut menunjukkan hasil yang baik untuk Zerocov dapat digunakan sebagai alat sanitasi ruangan yang dapat membunuh mikroorganisme (virus, bakteri, dan kuman).

"Pak Wirawan cerita, beliau uji coba di tempat beliau beribadah, ternyata dalam periode selama covid-19 ini berhasil paling tidak belum ada kasus sampai hari ini, tidak ada transisi lokal didapatkan dari tempat ibadahnya," kata Agus.

Agus menilai Zerocov bisa ditempatkan di tempat ibadah, maupun tempat publik lainnya. Agus mengatakan Zerocov juga sudah terdaftar Paten bersama dengan BRIN dan mendapatkan Surat Keterangan produk sebagai Evaporative Air Cooler dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) sesuai dengan Permenkes R.I No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement