Selasa 28 Dec 2021 08:17 WIB

43 Ribu Kendaraan Belum Kembali, Antisipasi Direncanakan

Salah satu rekomendasi penanganan lalin ialah dengan mengalihkan dari tol ke arteri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Jawa Barat, Ahad (25/7). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat per 26 Desember 2021, sebanyak 43.381 kendaraan belum kembali ke Jabodetabek.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Jawa Barat, Ahad (25/7). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat per 26 Desember 2021, sebanyak 43.381 kendaraan belum kembali ke Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat per 26 Desember 2021, sebanyak 43.381 kendaraan belum kembali ke Jabodetabek. Jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek pada periode 17-26 Desember melaluo GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama yaitu sebesar 1,5 juta kendaraan.

“Hal ini harus diantisipasi agar tidak terjadi penumpukan arus kendaraan kembali menuju Jakarta,” kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/12) malam.

Baca Juga

Untuk mencegah adanya kepadatan arus lalu lintas di jalan tol, Budi menilai perlunya antisipasi lebih awal penerapan manajemen operasional lalu lintas di jalan tol. Salah satunya dengan rekomendasi penerapan pengalihan arus lalu lintas angkutan barang.

Budi menjelaskan rekomendasi penanganan arus lalu lintas bagi angkutan barang yaitu dengan pengalihan dari jalan tol ke jalan arteri. Rencana tersebut direkomendasikan dapat dilakukan untuk arah ke timur pada 30 Desember 2021 pukul 12.00 WIB hingga 1 Januari 2022 pukul 12.00 WIB. Sementara arah barat dapat dilakukan pada 2 Januari 2022 pukul 12.00 WIB hingga 3 Januari 2022 pukul 12.00 WIB.

Budi memastikam masih akan membahas rekomendasi tersebut sekaligus memperhatikan indikator kinerja lalu lintas. "Sejauh ini imbauan terkait pengalihan arus lalu lintas mobil barang masih cukup efektif. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah kendaraan truk yang menyeberang di Pelabuhan Merak-Bakauheni sebesar 19 persen dibandingkan masa normal,” ungkap Budi.

Dia memastikan Kemenhub juga menjalin koordinasi untuk memperkuat posko pelayanan. Selain itu juga meningkatkan monitoring di jalan tol dan jalan arteri serta pengaturan rest area agar tidak terjadi antrean kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement