Selasa 28 Dec 2021 03:32 WIB

Perpusnas Tulang Punggung dalam Penciptaan SDM Unggul

Persoalan ketersediaan referensi untuk keseharian dapat ditopang oleh Perpusnas.

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Ratna Puspita
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) berperan sebagai tulang punggung dalam upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. (Foto: Perpusnas)
Foto: ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) berperan sebagai tulang punggung dalam upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. (Foto: Perpusnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) berperan sebagai tulang punggung dalam upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Persoalan yang kerap ditemui, yakni terkait ketersediaan referensi bagi masyarakat untuk menjalani keseharian, dapat ditopang oleh Perpusnas.

"Permasalahan yang ditemui saat menciptakan SDM unggul berada pada ketersediaan referensi yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalani keseharian mereka. Sehingga Perpusnas menjadi yang paling mampu untuk memegang peranan sebagai backbone karena dapat menjangkau stakeholders dari semua lini kehidupan," ujar Dosen Utama STIK-PTIK Lemdiklat Polri, M Arsal Sahban, dilansir dari laman Perpusnas RI, Senin (27/12).

Baca Juga

Menurut Arsal, paradigma baru tentang perpustakaan yang menjangkau masyarakat harus fokus kepada tiga hal, yakni antarmuka yang mudah untuk digunakan, referensi ilmu pengetahuan yang lengkap, dan kecepatan akses. Apabila ketiga hal tersebut diwujudkan, maka visi presiden terkait SDM Unggul dapat segera tercipta.

"Perpustakaan digital yang bisa dijangkau oleh masyarakat di mana pun berada memerlukan tiga hal tersebut yang berfokus kepada kebutuhan penggunanya. Apapun harus dilakukan untuk mencerdaskan bangsa," ujar Arsal.

Sependapat dengan yang disampaikan Arsal, Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando, mengatakan, Perpusnas akan mengangkat tema besar pada tahun 2022, yaitu Perpusnas Goes Digital 2022: To Build Digital Library Ecosystem. Jika pustakawan tidak mampu memainkan perannya dalam penyediaan konten dan mengelola teknologi informasi sebagai medianya maka tidak akan ada artinya meskipun ke depan paradigma tentang perpustakaan berubah.

"Kita memiliki tugas untuk membuat mapping kebutuhan yang ada, dengan demikian akan terlihat mana yang menjadi prioritas. Ini adalah langkah awal untuk memastikan arah perjalanan digital Perpusnas sudah berada pada track-nya. Namun, masih diperlukan penyempurnaan dan peningkatan dari apa yang belum ada,” ungkap Syarif Bando.  

Pemeriksa Forensik Utama Puslabfor Bareskrim Polri, Muhammad Nuh  Al-Azhar, mendeskripsikan Perpusnas di zaman digital layaknya sebuah mobil. Pada prinsipnya mobil terdiri dari dua komponen utama, mesin dan body. Mesin di Perpusnas digambarkan sebagai desain manajemen informasi, sedangkan bodinya adalah platform digital yang dimiliki.

"Jadi tidak hanya cepat tapi juga cantik dari sisi body, sehingga mau tidak mau mindset-nya harus diubah. Karena sebagus apapun konten yang kita buat kalau tidak bisa menjangkau masyarakat, percuma,” jelas Nuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement