Sabtu 25 Dec 2021 21:02 WIB

Rencanakan Anggaran Stunting, Universitas Yarsi Pakai Si Centing Plus

Pandemi juga mengakibatkan terhentinya kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak.

Fasli Jalal
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Universitas Yarsi menyelenggarakan penggunaan aplikasi Si Centing Plus dalam perencanaan anggaran stunting tingkat desa di Kabupaten Pandeglang, Banten. Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal menyatakan pentingnya integrasi data stunting di tingkat lapangan untuk perencanaan dan pengganggaran kegiatan percepatan penurunan stunting dari tingkat desa yang diajukan dalam rembuk stunting desa kemudian diajukan KW rembug stunting kecamatan sampai rembuk stunting tingkat kabupaten/kota. 

Kegiatan dilakukan pada hari Senin (20/12) di Hotel Horison Pandeglang yang terbagi menjadi dua sesi yaitu pelatihan penggunaan aplikasi Si Centing Plus dan simulasi rembuk stunting desa. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Yudi Hermawan, dan diikuti oleh perwakilan 10 desa di Pandeglang yaitu Desa Tegalongok, Pasir Karag, Pakuluran, Koroncong, Bayumundu, Koncang, Kadugadung, Kadumaneuh, Langensari dan Pasir Durung serta Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Sesi pelatihan diikuti oleh bidan desa dan kader posyandu sedangkan sesi simulasi rembug stunting diikuti oleh kepala desa, kader pembangunan manusia dan bidan desa.  

"Stunting pada anak di bawah usia lima tahun membutuhkan perhatian khusus karena menghambat efek pada perkembangan fisik, mental dan kognitif anak. Angka stunting dan gizi buruk di Indonesia diperkirakan naik signifikan akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan sulitnya pemenuhan gizi anak selama masa tumbuh kembang mereka," kata Prof Fasli dalam siaran pers, Sabtu (25/12). 

Situasi pandemi, menurut Prof Fasli, juga mengakibatkan terhentinya kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak di awal kehidupan seperti di Posyandu. Yang mana pengukuran tersebut penting untuk skrining stunting. "Pada era pandemi, pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan Kesehatan menjadi banyak digunakan, karena masyarakat dapat mengakses Kesehatan tanpa perlu ke pelayanan Kesehatan," kata mantan Wamendikbud RI itu.

Si Centing Plus merupakan pengembangan dari aplikasi Si Centing. Aplikasi Si Centing Plus adalah sebuah sistem cegah stunting berbasis website yang dapat digunakan di Posyandu dimana dapat menggunakan data yang lebih besar untuk dapat membantu skrining stunting untuk digunakan oleh kader,  yang dilengkapi dengan profil keluarga yang berhubungan dengan faktor gizi spesifik dan gizi sensitif. Selanjutnya data balita stunting dengan profil keluarga ini dapat dimanfaatkan pemerintah desa dalam perencanaan anggaran program penurunan stunting di tingkat Desa melalui rembuk stunting desa. 

Aplikasi ini dibuat oleh tim stunting Universitas Yarsi yaitu Yusnita dan Siti Maulidya Sari dari Fakultas Kedokteran serta Ummi Azizah dan Aldi Zabalnoer dari Fakultas Teknologi informatika. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada kader posyandu dan bidang desa penggunaan aplikasi Si Centing Plus serta untuk memberikan simulasi cara penggunaan data hasil dari aplikasi Si Centing Plus dalam kegiatan rembuk stunting desa. Pelaksaan kegiatan melibatkan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informatika dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi.

Kegiatan ini terselenggara atas hibah Program Penelitian Kebijakan Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat berbasis Hasil Penelitian dan Purwa Rupa Perguruan Tinggi Swasta dari Kemendikbudristek RI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement