Jumat 24 Dec 2021 17:53 WIB

Pasangan Belgia Picu Klaster Omicron Pertama di Thailand

Pasangan Belgia itu sempat dites sebelum berangkat dengan hasil negatif Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas kesehatan Thailand melakukan tes massal antigen Covid-19 untuk mencegah penyebaran varian omicron. Seorang pria Amerika Serikat yang bermukim di Spanyol positif Covid-19 varian omicron setibanya di Thailand.
Foto: EPA
Petugas kesehatan Thailand melakukan tes massal antigen Covid-19 untuk mencegah penyebaran varian omicron. Seorang pria Amerika Serikat yang bermukim di Spanyol positif Covid-19 varian omicron setibanya di Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand melaporkan klaster domestik pertama kasus Covid-19 varian Omicron di Provinsi Kalasin. Sejumlah acara penyambutan tahun baru yang disponsori pemerintah telah dibatalkan di tengah kekhawatiran merebaknya infeksi.

"Dari klaster Kalasin, ada 21 infeksi baru," kata juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Thailand Apisamai Srirangsan, Jumat (24/12).

Baca Juga

Sumber penularan berasal dari pasangan asal Belgia yang datang ke Thailand melalui skema Test & Go. Skema itu mengizinkan warga atau pelancong asing yang telah divaksinasi lengkap untuk memasuki Thailand tanpa karantina.

Menurut Apisamai, pasangan itu telah melakukan tes Covid-19 dengan hasil negatif sebelum bertolak ke Thailand. Ketika tiba di Thailand, mereka pun sempat diuji kembali. Hasilnya tetap negatif.

"Pada 15 Desember, mereka mulai mengalami gejala dan dites positif. Kemudian dikonfirmasi bahwa mereka memiliki varian Omicron," kata Apisamai.

Sejauh ini Thailand memiliki 205 kasus Omicron. Sebagian besar pasiennya adalah pelancong atau pendatang asing. Thailand telah mencatatkan 2,2 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 21.528 jiwa. Dari 72 juta penduduk Thailand, 62 persen di antaranya sudah divaksinasi lengkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement