Jumat 24 Dec 2021 06:26 WIB

Harga Minyak Dunia Melonjak

Lonjakan harga minyak dipicu berkurangnya kekhawatiran penurunan permintaan

Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak melambung dalam sesi volume ringan pada akhir perdagangan Kamis (23/12) atau Jumat (24/12) pagi WIB. Lonjakan harga minyak terjadi ketika negara-negara memberlakukan pembatasan perjalanan karena tingkat infeksi Covid-19 melonjak.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari melonjak 1,56 dolar AS atau 2,1 persen menjadi menetap di 76,85 dolar AS per barel, merupakan penutupan tertinggi sejak 26 November dan mencatat kenaikan 4,5 persen untuk minggu ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari terangkat 1,03 dolar AS atau 1,4 persen menjadi berakhir di 73,79 dolar AS per barel, dan membukukan kenaikan 4,1 persen pada minggu ini.

Baca Juga

Volume perdagangan ringan pada Kamis (23/12), dengan hanya 244.000 kontrak perdagangan bulan depan, menurut data Refinitiv Eikon, dibandingkan dengan rata-rata harian 381.000 kontrak selama 200 hari terakhir. Pasar minyak telah goyah dalam beberapa hari terakhir terkait tentang seberapa serius ancaman kemerosotan lain dalam permintaan bahan bakar. 

Varian Omicron lebih menular daripada varian virus corona sebelumnya, tetapi data awal menunjukkan varian itu menyebabkan tingkat penyakit yang lebih ringan."Penghancuran permintaan yang semua orang pikir akan terjadi, tidak akan terjadi," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Namun, beberapa pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran varian, yang dapat menekan permintaan sekalipun Omicron menyebabkan tingkat rawat inap yang lebih rendah, terutama di antara yang telah divaksinasi.

Kota Xian di China pada Rabu (22/12) memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah, sementara Skotlandia memberlakukan batas berkumpul mulai 26 Desember hingga tiga minggu, dan dua negara bagian Australia menerapkan kembali kewajiban memakai masker.

Amerika Serikat mengizinkan penggunaan pil antivirus Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan Merck, dan pejabat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS mengatakan kedua obat tersebut efektif melawan varian Omicron. AstraZeneca mengatakan tiga dosis vaksin Covid-19 efektif melawan Omicron, mengutip data dari studi laboratorium Universitas Oxford.

Rig minyak dan gas AS yang beroperasi naik ke level tertinggi sejak April 2020 dalam seminggu terakhir, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes. Jumlah keseluruhan sekarang mencapai 586 rig, menandakan peningkatan produksi dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu empat orang dilaporkan terluka dalam kebakaran di kilang Baytown Exxon Mobil, salah satu yang terbesar di Amerika Serikat. Api padam, dan kilang sedang menyesuaikan produksi di fasilitas tersebut, yang memiliki kemampuan untuk memproses hingga 560.000 barel per hari.

Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan juga membantu mengangkat harga minyak. Badan Informasi Energi AS pada Rabu (22/12) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu turun 4,7 juta barel selama pekan yang berakhir 17 Desember.Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan penurunan 3,9 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement