Kamis 23 Dec 2021 10:44 WIB

Kemendikbudristek Klaim Kampus Mengajar Berdampak Positif pada Mahasiswa

Kampus Mengajar sudah mengantarkan setidaknya 35 ribu mahasiswa membantu mendidik

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani Program Kampus Mengajar, (ilustrasi).
Foto: umm
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani Program Kampus Mengajar, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengklaim Program Kampus Mengajar menunjukkan dampak yang sangat besar bagi mahasiswa. Sejauh ini, program tersebut sudah berjalan dan mengantarkan setidaknya 35 ribu mahasiswa untuk membantu mendidik dan mengajarkan literasi numerasi anak-anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) ke berbagai pelosok negeri.

"Dampak dari Kampus Mengajar ini terhadap para mahasiswa itu sangat positif," ujar Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12)

Baca Juga

Menurut dia, program Kampus Mengajar tidak hanya membawa mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya sebagai guru, tetapi juga mengasah soft skill mereka untuk menjadi guru dan mengenal dunia pendidikan secara langsung. Selain itu, program tersebut juga ia nilai dapat membawa mahasiswa mengenali permasalahan-permasalahan nyata yang ada di lapangan.

"Juga membawa adik-adik sekalian untuk mengenali permasalahan nyata di lapangan," ujar Nizam. Dia menyampaikan hal tersebut usai melihat hasil evaluasi yang sudah dilakukan terhadap program Kampus Mengajar, baik dari kementerian ataupun oleh lembaga survei independen.

Program Kampus Mengajar angkatan kedua tahun 2021 resmi ditutup. Hingga angkatan kedua pada tahun 2021 ini, program Kampus Mengajar telah mengantarkan sebanyak 35 ribu mahasiswa. Kampus Mengajar merupakan program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan.

Nizam juga menyebutkan, dampak dari Kampus Mengajar tidak hanya terjadi kepada mahasiswa, tetapi juga kepada para guru dan para siswa. Peserta program Kampus Mengajar, kata dia, menginspirasi mereka untuk belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dapat diharapkan terjadinya peningkatan literasi, numerasi, dan literasi digital.

"Semoga apa yang adik-adik sekalian peroleh pengalamannya, ini betul betul bisa bermanfaat bagi masa depan adik-adik sekalian. Dan sampaikan ke adik-adik angkatannya untuk mengikuti program Kampus Mengajar di semester yang akan datang," jelas Nizam.

Nizam kemudian menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program Kampus Mengajar. Dia berharap, program Kampus Mengajar dapat membawa mahasiswa untuk mengenal lebih jauh dinamika pendidikan di pelosok negeri. Sebab, kata dia, dinamika dan tantangan menjadi seorang guru telah dirasakan para peserta selama satu semester.

"Pengalaman yang tidak mungkin dirasakan di dalam kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masa depan mereka dan meningkatkan minat para mahasiswa menjadi seorang guru," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, menyampaikan, program Kampus Mengajar yang hadir di tengah masa pandemi akan memberikan banyak harapan, khususnya bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama.

Menurut dia, dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam beradaptasi dengan teknologi digital, diperlukan kehadiran mahasiswa yang sangat dekat dengan perubahan teknologi. Mahasiswa, kada Sri, juga dapat memberikan pendampingan dan memfasilitasi para guru yang memerlukan adaptasi.

"Bagaimana melakukan transformasi dan akselerasi terhadap kualitas pembelajaran, sehingga tadi apa yang disampaikan oleh Prof Nizam, kekhawatiran akan learning loss dapat diatasi dan kemajuan teknologi dapat diadaptasi oleh kawan-kawan kita, guru maupun peserta didik di jenjang pendidikan dasar," ungkap Sri.

Sri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak yang terkait atas terlaksananya program ini. Ia berharap program ini menjadi pengalaman yang berharga tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga memberikan energi motivasi bagi peserta didik di jenjang pendidikan sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.

"Semoga apa yang sudah dilakukan oleh adik-adik mahasiswa menjadi momentum untuk saling memotivasi, memotivasi sesama mahasiswa, memotivasi adik-adik kita agar semua dapat serentak bergerak berkontribusi untuk memajukan pendidikan," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement