Kamis 23 Dec 2021 09:53 WIB

Ekonomi AS Tumbuh 2,3 Persen di Kuartal III 2021

Pertumbuhan positif ekonomi AS didorong oleh pengeluaran konsumen yang lebih kuat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Warga AS berbelanja di sebuah supermarket di Miami Utara, Florida, Amerika Serikat. Departemen Perdagangan  As mengumumkan ekonomi AS pada kuartal ketiga 2021 tumbuh di level 2,3 persen.
Foto: AP Photo/Marta Lavandier
Warga AS berbelanja di sebuah supermarket di Miami Utara, Florida, Amerika Serikat. Departemen Perdagangan As mengumumkan ekonomi AS pada kuartal ketiga 2021 tumbuh di level 2,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Perdagangan  As mengumumkan ekonomi AS pada kuartal ketiga 2021 tumbuh di level 2,3 persen. Meski demikian, prospek penguatan yang solid ke depannya masih dibayangi oleh penyebaran varian terbaru Covid-19, Omicron.  

Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada periode yang berakhir 30 September 2021 sedikit lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Demikian halnya pada kuartal keempat, PDB AS diproyeksi lebih tinggi dari perkirakaan bulan lalu yang sebesar 2,1 persen. 

Baca Juga

Pertumbuhan positif ekonomi AS ini utamanya didorong oleh pengeluaran konsumen yang lebih kuat. Selain itu, pelaku usaha juga mulai membangun kembali bisnisnya yang sebelumnya ssmpat terdampak pandemi. 

Kenaikan 2,3 persen pada kuartal ini mengikuti pertumbuhan eksplosif yang dimulai sejak awal tahun ini ketika ekonomi AS bangkit dari pandemi. Pada kuartal pertama dan kedua PDB AS masing-masing tumbuh 6,3 persen dan 6,7 persen. 

 

Namun kemunculan varian Delta di musim panas lalu telah membuat ekonomi AS melambat pada kuartal ketiga. Sekarang dengan munculnya varian omicron, ada kekhawatiran bahwa pertumbuhan dapat terhambat menuju 2022.

Kekhawatiran tersebut telah meningkatkan gejolak di pasar saham di tengah kekhawatiran kenaikan inflasi. Namun, Presiden Joe Biden meyakinkan pelaku pasar bahwa penyebaran varian omicron dapat dikendalikan sehingga Wall Street pun bergerak naik pada perdagangan Rabu kemarin. 

Selain penyebaran omicron, lonjakan inflasi juga dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan PDB tahun ini akan mencapai sekitar 5,5 persen dan membalikkan keadaan dari penyusutan tahun lalu yang sebesar 3,4 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement