Kamis 23 Dec 2021 06:15 WIB

Merasa Diperlakukan tak Adil, Tottenham Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum

Berbagai upaya sudah dilakukan Spurs untuk menemukan jadwal baru duel tersebut.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte.
Foto: AP/Frank Augstein
Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur tengah menghadapi situasi pelik. Spurs tersingkir dari Liga Konferensi Eropa musim 2021/22 dengan cara yang tak biasa. 

Sebelumnya, the Lilywhites butuh kemenangan pada laga pamungkas Grup G ajang tersebut. Harry Kane dan rekan-rekan harusnya menjamu Rennes di Tottenham Hotspur Stadium, London, Jumat (10/12) dini hari WIB.

Namun karena badai Covid-19, tuan rumah tak bisa menyelenggarakan pertandingan itu. Ada 13 anggota Tottenham terinfeksi virus yang sedang mewabah itu. Alhasil Pemerintah Inggris mengharuskan sesi latihan the Lilywites ditutup.

Waktu terus berjalan, setelahnya duel Spurs melawan Brighton and Hove Albion dan Leicester City juga mengalami penundaan. Ini khusus pada ajang Liga Primer Inggris. Tentunya bakal ada jadwal ulangan untuk berbagai pertandingan tersebut.

Berbeda dengan situasi the Lilywhites di ajang Eropa. UEFA memutuskan, skuat polesan Antonio Conte dinyatakan kalah W0, dengan skor 0-3. Artinya kubu London Utara tersingkir karena cuma finis di peringkat ketiga Grup G.

Conte marah besar. Kubunya tak bisa berdiam diri. Ia menilai UEFA tak mempertimbangkan fakta covid-19 yang menyerang mereka.

"Ini belum pasti. Tetapi ada langkah lain untuk mengonfirmasi atau tidak, keputusan luar biasa ini. Kami sangat percaya diri maju ke langkah selanjutnya. Saya ulangi kami layak bermain untuk mengejar tiket kualifikasi di lapangan, bukan di pengadilan," kata juru taktik berkebangsaan Italia ini, dikutip dari Sports.ndtv., Rabu (22/12).

Ada kemungkinan, Spurs mencoba mencari langkah solutif lainnya lewat ranah hukum. Artinya mereka membawa perkara tersebut, ke pengadilan arbitrase olahraga. Kendati sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak the Lilywhites untuk mengajukan banding.

UEFA berlandaskan pada aturan tertulis yang sudah disepakati bersama. Sebuah laga ditunda jika klub memiliki pemain tersisa kurang dari 13 orang dan tanpa penjaga gawang. Berikutnya, semua pihak terkait, tak menemukan jadwal pertandingan ulang, sebelum 31 Desember 2021.

Berbagai upaya dilakukan Spurs untuk menemukan jadwal baru duel tersebut. Pertama, wakil Inggris ini menawarkan laga melawan Rennes pada Senin (20/12) malam waktu setempat. Artinya cuma berselang sehari setelah mereka bertemu Liverpool di pentas Liga Primer.

Tottenham bahkan bersedia jika partai ini berlangsung di markas Les Rouge et Noir. Hanya saja tanggal untuk pertandingan tersebut, belum disepakati. UEFA tetap pada keputusan yang sudah dikeluarkan.

"Saya pikir ini tidak adil bagi kami sebagai klub, juga untuk para penggemar," ujar bek tengah the Lilywhites, Davinson Sanchez, dikutip dari dailymail.

Kini anggota Tottenham telah pulih. Klub tersebut bahkan telah berlaga. Beberapa hari lalu, Spurs bermain imbang 2-2 dengan Liverpool di London.

Menarik dinantikan langkah Spurs selanjutnya untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Tapi sejenak, anak asuh Conte fokus pada laga penting di depan mata. Dele Alli dkk, dijadwalkan bertemu West Ham United pada perempatfinal  Piala Liga di Tottenham Hotspur Stadium, Kamis (23/12) dini hari WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement