Rabu 22 Dec 2021 22:37 WIB

Dorong Ekspor, LPEI Tingkatkan Kapasitas Petani Garam

LPEI mendorong petani garam untuk menjadi eksportir melalui Program Desa Devisa.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Petani memanen garam, (ilustrasi). LPEI mendorong petani garam untuk menjadi eksportir melalui Program Desa Devisa.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petani memanen garam, (ilustrasi). LPEI mendorong petani garam untuk menjadi eksportir melalui Program Desa Devisa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong petani garam untuk menjadi eksportir melalui Program Desa Devisa. LPEI memberikan pelatihan kepada petani garam dan anggota Koperasi LEPP Mina Segara Dana di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R Gerald Setiawan Grisanto mengatakan program tersebut membantu mempersiapkan calon eksportir memenuhi permintaan pasar global sesuai standar produk ekspor, sekaligus meningkatkan kapasitas dari sisi manajemen ekspor maupun teknik produksi.

Baca Juga

"Pendampingan melalui Program Desa Devisa ini bertujuan mendorong koperasi dan para petani garam di Desa Kusamba menjadi eksportir melalui serangkaian pendampingan berdasarkan kebutuhan koperasi dan petani," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/12)

Gerald menjelaskan bentuk program yang diberikan kepada petani dan anggota koperasi di Desa Devisa Garam Kusamba, antara lain pelatihan produksi Bali sea salt rub, aspek branding dan digitalisasi, mengikuti pameran dagang, business matching, dan juga pendampingan pengurusan sertifikasi produk.

"Dengan mengikuti program ini, koperasi dan para petani dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membantu meningkatkan perekonomian setempat," ucapnya.

LPEI memulai program tersebut sejak 2019, berawal dari Klaster Desa Devisa Kakao di Bali Kabupaten Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi. Selanjutnya ada Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta, dengan produk kerajinannya.

“Saat ini kedua desa devisa telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke negara-negara Eropa,” ucapnya.

Selama 2021 LPEI atau Indonesia Eximbank telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo, dengan total penerima manfaat  mencapai 2.894 orang petani/penenun/pengrajin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement