Rabu 22 Dec 2021 16:26 WIB

CAIR Temukan Sosok Kedua Jadi Mata-Mata Kelompok Anti-Muslim

Mata-mata tersebut dibayar 100 ribu dolar selama empat tahun merekam pemimpin Muslim.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
CAIR Temukan Sosok Kedua Jadi Mata-Mata Kelompok Anti-Muslim. Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Ohio (CAIR-Ohio) memecat pimpinannya Romin Iqbal karena berhubungan rahasia dengan kelompok anti-Muslim.
Foto: The Columbus Dispatch via AP
CAIR Temukan Sosok Kedua Jadi Mata-Mata Kelompok Anti-Muslim. Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Ohio (CAIR-Ohio) memecat pimpinannya Romin Iqbal karena berhubungan rahasia dengan kelompok anti-Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, COLUMBUS -- Kantor nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) mengumumkan melalui akun Twitternya pada Selasa (21/12), bahwa sosok kedua yang menjadi mata-mata untuk kelompok anti-Muslim telah diidentifikasi. Hal itu diumumkan sepekan setelah direktur eksekutif CAIR cabang Ohio dipecat karena ditemukan berkomplot dan berhubungan rahasia dengan kelompok anti-Muslim.

Orang kedua yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan CAIR berperan dalam mematai-matai organisasi dan Muslim Amerika dan ia muncul ke hadapan secara sukarela. Individu tersebut dikatakan tidak bekerja untuk organisasi nirlaba, namun dia adalah sukarelawan aktif di sebuah masjid besar dan pernah diundang ke berbagai pertemuan dan acara nasional.

Baca Juga

Akan tetapi, CAIR tidak menyebutkan di mana lokasi orang itu berada secara geografis. CAIR hanya mengatakan sosok mata-mata tersebut tidak berada di manapun di Ohio.

Berita ini muncul setelah Romin Iqbal, mantan direktur eksekutif CAIR cabang Ohio, terungkap karena telah menjadi mata-mata untuk Proyek Investigasi Terorisme (IPT), sebuah kelompok kebencian anti-Muslim, setidaknya sejak 2008.

Iqbal (45 tahun) pernah bekerja di kantor CAIR di Hilliard, Ohio pada kelompok advokasi dan layanan sosial Muslim. Ia juga pernah mengawasi operasi kelompok tersebut di Columbus dan Cincinnati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement