Rabu 22 Dec 2021 15:16 WIB

Mentan Syahrul: Hargai Petani dan Penyuluh Pertanian

Dua tahun terakhir, sektor pertanian mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta masyarakat untuk lebih menghargai para petani dan penyuluh pertanian.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta masyarakat untuk lebih menghargai para petani dan penyuluh pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta masyarakat untuk lebih menghargai para petani dan penyuluh pertanian. Sebab berkat kerja keras keduanya, produksi pangan dalam negeri dapat terus berlangsung untuk memastikan kecukupan dari kebutuhan pangan nasional.

"Hanya orang bebal yang tidak punya empati dan katakan pertanian itu tidak penting. Bayangkan negara, daerah bisa apa tanpa pertanian? Hargai petani dan penyuluh pertanian," kata Syahrul dalam Apresiasi Sumber Daya Manusia Pertanian 2021, Rabu (22/12).

Baca Juga

Ia mengatakan, selama dua tahun terakhir pertanian Indonesia mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi disaat sektor ekonomi lainnya mengalami pelemahan. Syahrul mengatakan, masyarakat harus bersyukur karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi.

"Sepanjang tahun lalu, ekspor pertanian menyumbang Rp 451 triliun. Pertanian kita semakin maju, mandiri, dan modern. Hargai itu, karena kalau pertanian salah, apa adanya, dan tidak semangat, besok akan masalah negara ini," kata dia.

 

Dirinya sekaligus meminta para kepala daerah dari level bupati/wali kota hingga kepala desa/lurah untuk memahami potensi pertanian di daerah masing-masing. Setiap daerah harus bisa membuat proyeksi kebutuhan pangan dalam jangka menengah panjang demi mengantisipasi tantangan perubahan iklim yang mengancam produksi pangan ke depan.

"Anda tau, cuaca sulit diprediksi karena ada anomali yang ekstrem. Bahkan teknologi yang canggih saat ini dibuat kalang kabut karena pemanasan global," ujarnya.

Karenanya, ke depan, Syahrul mengatakan untuk lebih meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh, Kementan akan terus melakukan kegiatan pelatihan dan vokasi untuk menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement