Rabu 22 Dec 2021 13:43 WIB

Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb Ditunda Saat Natal

Peluncuran Teleskop James Webb ditunda karena prediksi cuaca buruk.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop James Webb.
Foto: esa
Teleskop James Webb.

REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA -- Peluncuran teleskop luar angkasa James Webb, juga dikenal sebagai JWST atau Webb kembali ditunda. Teleskop ini telah dikerjakan selama beberapa dekade. Selama konferensi pers yang diadakan pada Selasa (21/12), pejabat proyek mengonfirmasi bahwa observatorium siap diluncurkan pada Jumat (24/12).

Namun, dalam beberapa jam, NASA dan mitranya dalam proyek tersebut mengumumkan bahwa peluncuran yang telah lama tertunda akan ditunda satu hari lagi, hingga Sabtu (25/12). Keputusan itu karena angin di lokasi peluncuran Pusat Antariksa Guyana di Korou, Guyana Prancis.

Baca Juga

Menurut Jerome Rives, wakil presiden di penyedia peluncuran Eropa Arianespace, yang bertanggung jawab untuk meluncurkan observatorium, perusahaan akan melakukan pemeriksaan cuaca lagi pada Rabu (22/12), dengan harapan dapat mengonfirmasi tanggal peluncuran baru.

Para ilmuwan telah mengantisipasi pandangan revolusioner Webb tentang kosmos selama bertahun-tahun. Ketika Webb diluncurkan, observatorium ini akan memulai perjalanan yang menegangkan selama satu bulan yang mencakup 1,6 juta kilometer.

“Ini benar-benar melebihi tingkat kerumitan,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA mengatakan selama konferensi pers, dilansir dari Space, Rabu (22/12).

Pengerjaan Webb, yang juga mencakup badan antariksa Eropa dan Kanada, dimulai pada 1996 dengan target peluncuran 2007. Selang, 14 tahun kemudian, observatorium itu akhirnya benar-benar siap untuk diluncurkan pada akhir 2021. 

“Ini adalah misi yang luar biasa. Ini adalah contoh cemerlang dari apa yang dapat kami capai ketika kami bermimpi besar. Kami selalu tahu bahwa proyek ini akan menjadi usaha yang berisiko, tetapi tentu saja, ketika Anda menginginkan hadiah besar, Anda biasanya harus mengambil risiko besar,” kata Nelson.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement