Rabu 22 Dec 2021 13:00 WIB

Cegah Omicron, Israel Berikan Vaksin Covid Dosis Keempat

Vaksin Covid-19 dosis keempat akan diberikan kepada lansia dan petugas medis

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang perawat bersiap untuk menyuntik seorang wanita Israel dengan suntikan ketiga vaksin COVID-19 di Yerusalem, 20 Agustus 2021.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Seorang perawat bersiap untuk menyuntik seorang wanita Israel dengan suntikan ketiga vaksin COVID-19 di Yerusalem, 20 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel  akan memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada petugas kesehatan dan orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Dosis keempat ini diberikan tengah kekhawatiran tentang penyebaran varian Omicron.

Panel ahli Kementerian Kesehatan Israel merekomendasikan suntikan keempat pada Selasa (21/12) malam. Keputusan ini sebuah disambut baik oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.

Baca Juga

"Ini adalah berita bagus yang akan membantu kita mengatasi gelombang micron yang menyebar ke seluruh dunia. Warga Israel adalah yang pertama di dunia yang menerima dosis ketiga vaksin Covid-19, dan kami merintis dengan dosis keempat," ujar Bennett, dilansir Aljazirah, Rabu (22/12).

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, vaksin Covid-19 dosis keempat akan diberikan kepada lansia dan petugas medis setidaknya empat bulan setelah suntikan dosis ketiga. Selain itu, orang dengan tingkat kekebalan yang menurun juga memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan dosis keempat.

Sejauh ini, lebih dari 4,1 juta orang Israel telah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19. Sementara, tingkat inokulasi di kalangan remaja dan anak-anak masih rendah. Kurang dari satu persen anak-anak berusia lima hingga 11 tahun telah menerima satu dosis vaksin Covid-19.

Keputusan otoritas Israel memberikan suntikan vaksin dosis keempat, setelah kematian pasien Covid-19 yang terkait dengan varian omicron. Pada Selasa, Pusat Medis Soroka di Beersheba mengkonfirmasi kematian seorang pria berusia 60-an akibat Covid-19 dan terkait dengan varian omicron.

Pria tersebut menderita sejumlah kondisi serius yang sudah mendasarinya. Dia meninggal dunia pada Senin (20/12), setelah dua minggu dirawat di bangsal virus korona.

"Mobiditasnya terutama berasal dari penyakit yang sudah ada sebelumnya dan bukan dari infeksi pernapasan yang timbul dari virus Corona," ujar pernyataan Pusat Medis Soroka.

Pada Selasa, Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya ada 340 kasus Covid-19 yang terkait dengan omicron di Israel. Pekan ini, Israel telah memperluas larangan bepergian ke sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Turki, dan Kanada. Israel juga mengeluarkan pembatasan di restoran, dan pusat perbelanjaan.

Baca juga : Benarkah Omicron 500 Persen Lebih Menular?

Israel meminta anak-anak yang tinggal di lingkungan masyarakat dengan morbiditas tinggi dan tingkat vaksinasi rendah harus belajar dari rumah. Pemerintah juga mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah.

Sementara, pemerintah Israel juga meminta agar kehadiran karyawan di kantor yang melayani sektor publik hanya 50 persen. Menteri Pertahanan Benny Gantz memerintahkan Komando Militer Garis Depan untuk mempersiapkan kemungkinan 5.000 kasus baru per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement