Rabu 22 Dec 2021 11:45 WIB

Bantu Korban Erupsi Semeru, Ini Aktivitas Sosial KOPHI

KOPHI memberikan sebanyak 50 unit lampu LED kepada para korban bencana erupsi Semeru

Pemberian simbolis donasi KOPHI dan in-Lite LED kepada BPBD Jawa Timur
Foto: istimewa
Pemberian simbolis donasi KOPHI dan in-Lite LED kepada BPBD Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya Sie Musik, Film dan Lifestyle menggelar aktivitas sosial untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.

Kali ini aktivitas yang dilakukan berupa pemberian sebanyak 50 unit lampu hasil donasi dari in-Lite LED. Lampu sorot panel surya ini diberikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPSD) Jawa Timur yang kemudian di distribusikan ketiga posko pengungsian korban bencana di sekitar lokasi bencana.

“Sebagai jurnalis kami punya tanggungjawab sosial untuk turut berperan aktif membantu para korban bencana Semeru ini. Kami mengucapkan terima kasih adanya dukungan dari sejumlah pihak, termasuk diantaranya dari in-Lite yang telah memberikan lampu panel surya. Ini sangat bermanfaat bagi para pengungsi di malam hari,” kata Ginting Bagaskara, perwakilan KOPHI, saat memberikan donasi di Lumajang, Selasa (21/12).     

Yudith Nurwulan, PR and Business Development Manager In-Lite mengungkapkan, adanya kerusakan infrastruktur menyebabkan kesulitan bagi para sukarelawan serta korban dalam menjalankan aktivitasnya kembali pasca bencana. Pihaknya merasa peduli dan memahami kesulitan serta kebutuhan dari para korban bencana Semeru.

“Lampu yang mengendepankan tenaga surya sebagai sumber daya ini langsung dapat digunakan tanpa harus ada aliran listrik untuk memudahkan para korban serta sukarelawan mendapatkan penerangan yang memadai sesuai dengan kebutuhan saat ini,” ujar Yudith di Posko Jurnalis Bergerak Peduli Semeru di Surabaya.

Sementara itu Dadang Iqwandy, kepala seksi Pencegahan BPBD Jawa Timur, menuturkan selama ini Jawa Timur telah mengalami banyak bencana alam, mulai dari Puting Beliung di Madiun, gempa di Jember, dan pada 19 Desember 2021 lalu, terjadi erupsi yang kedua kali di Semeru.

Data terakhir, kata dia, menunjukkan bahwa sekarang sudah terdapat lebih dari 10.400 pengungsi yang tersebar di 409 titik lokasi dan telah terdata kerusakan terjadi di lebih dari 1000 rumah warga.

“Saat ini, lampu menjadi kebutuhan yang paling penting di lapangan. Kami juga berharap penanggulangan bencana ini bisa terjadi dengan sinergi yang aktif dari pemerintah bersama dengan wartawan, media, dan pihak swasta untuk proses pemulihan yang lebih cepat bagi masyarakat terdampak bencana,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement