Rabu 22 Dec 2021 07:27 WIB

Baznas Salurkan Bantuan 20 Ekor Sapi Agar Dikelola Mustahik

Bantuan yang diberikan merupakan realisasi program mustahik produktif peternak sapi.

Pandemi Covid-19 membawa dampak di berbagai sektor kehidupan, terutama ekonomi. Banyak masyarakat terkena pemutusan hubungan kerja dan kehilangan sumber penghasilan. Tidak hanya di perkotaan, dampak pandemi ini juga dirasakan warga pedesaan. Alih-alih mengeluh, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Klaten justru menyikapi fenomena ini dengan inovasi bimbingan dan penyuluhan (Bimluh).
Foto: istimewa
Pandemi Covid-19 membawa dampak di berbagai sektor kehidupan, terutama ekonomi. Banyak masyarakat terkena pemutusan hubungan kerja dan kehilangan sumber penghasilan. Tidak hanya di perkotaan, dampak pandemi ini juga dirasakan warga pedesaan. Alih-alih mengeluh, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Klaten justru menyikapi fenomena ini dengan inovasi bimbingan dan penyuluhan (Bimluh).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Pandemi Covid-19 membawa dampak di berbagai sektor kehidupan, terutama ekonomi. Banyak masyarakat terkena pemutusan hubungan kerja dan kehilangan sumber penghasilan. Tidak hanya di perkotaan, dampak pandemi ini juga dirasakan warga pedesaan. Alih-alih mengeluh, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Klaten justru menyikapi fenomena ini dengan inovasi bimbingan dan penyuluhan (Bimluh).

"Usaha penggemukan sapi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten ini bekerja sama dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah. Mereka memberikan bantuan sapi yang dikelola oleh Pokjaluh Klaten," ungkap Ketua Pokjaluh Klaten, Ahmad Subandriyo di Klaten, Kamis (16/12).

Baca Juga

Bantuan yang diberikan Baznas merupakan realisasi program mustahik produktif peternak Sapi. Baznas memberikan bantuan berupa 20 sapi yang dikelola oleh mustahik."Jadi per mustahik sebanyak 2 sapi. Total ada 20 sapi. Mustahik ini merupakan warga yang sudah memiliki kemampuan usaha penggemukan sapi," tambah pria yang akrab disapa Pak Rio ini. 

Dalam melakukan perekrutan, Pokjaluh menerapkan sejumlah syarat. Tidak hanya soal kemampuan memelihara dan menggemukkan sapi, para mustahik juga diharapkan mengikuti kajian rutin."Salah satu syaratnya mau ikut pengajian di majelis taklim setiap dua pekan sekali," tambahnya.

Ditemui di sekitar kandang, pembina mustahik yang juga penyuluh agama Islam KUA Klaten Tengah, Rohmad Bambang Santoso menambahkan, materi kajian yang diberikan kepada mustahik seputar dasar agama. "Jadi mereka dihimpun dalam Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan). Materi kajian seputar cara baca Al-Qur'an, fikih ibadah, dasar agama, dan akhlak sehari-hari," kata Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement