Rabu 22 Dec 2021 00:12 WIB

400 PNS Pemprov Jabar Terpaksa Digeser karena Teknologi

Pemprov Jabar miliki sistem komputer yang menilai objektif PNS-nya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat launching Sistem Manajemen Jabar Migrant Service Centre (JMSC) Berbasis Elektronik dan Jobfair Jabar Online 2021 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/12). JMSC berbasis elektronik merupakan bentuk perhatian Pemprov Jawa Barat kepada pekerja migran sesuai amanat Perda Nomor 2 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Asal Jawa Barat, agar keamanan dan kesejahteraan pekerja migran terjamin.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat launching Sistem Manajemen Jabar Migrant Service Centre (JMSC) Berbasis Elektronik dan Jobfair Jabar Online 2021 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/12). JMSC berbasis elektronik merupakan bentuk perhatian Pemprov Jawa Barat kepada pekerja migran sesuai amanat Perda Nomor 2 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Asal Jawa Barat, agar keamanan dan kesejahteraan pekerja migran terjamin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barar M Ridwan Kamil menuturkan sebanyak 400 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terpaksa digeser atau dirotasi. Ternyata penyebabnya adalah karena kehadiran teknologi.

"(Pengunaan teknologi digital berbasis aplikasi) akibatnya ada 400 PNS yang harus saya geser. Itu karena dia dulu cuma input. Karena ada lima proses pembangunan, progres pertama input, progres kedua input, progres ketiga input dalam proses pembangunan di Jabar, sekarang pakai robot, 400 PNS digeser ke pekerjaan dinamis," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Selasa.

Baca Juga

Ditemui seusai memberikan sambutan pada acara "Soft Launching" Aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC) dan Job Fair Jabar Online tahun 2021 di Gedung Sate Bandung, Ridwan Kamil mengatakan kehadiran kecerdasan buatan untuk mempercepat proses birokrasi telah dilakukan secara bertahap di dalam pemerintahan. Menurut dia saat ini pihaknya telah melakukan rotasi dan mutasi kepala dinas dengan menggunakan sistem dan kecerdasan buatan.

Ridwan Kamil mengatakan sistem promosi jabatan itu baru pertama kali dilakukan di Indonesia. "Jadi kami punya sistem komputer yang menilai objektif PNS di Jabar, setiap ada lowongan, komputer menominasikan tiga terbaik dilihat dari kapasitas dan integritasnya. Saya tinggal melantik tanpa harus tanya jawab dan lain sebagainya," kata dia.

Selain promosi jabatan, kata Ridwan Kamil, sistem perencanaan dan pembangunan di Jabar pun telah beralih menggunakan teknologi digital berbasis aplikasi. Sehingga 400 PNS digeser dari pekerjaan yang sifatnya rutinitas, menjadi yang lebih dinamis.

"Dan saya beri tugas promosikan (Kawasan) Rebana. Targetnya dua investor oleh kamu, bereskan krisis di sana, promosikan Petani Millennial, target 1.000 lulusan Petani Milenial," kata dia.

"PNS bergeser tidak struktural, di masa depan PNS di Jabar tidak struktural lagi, mulai tahun depan tidak ada eselon IV misalnya. Kita tidak bisa dihindari perubahan itu," lanjut dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement