Selasa 21 Dec 2021 20:29 WIB

Jurusan IPA IPS Bahasa Dihilangkan di Kurikulum Prototipe 2022 SMA

Siswa kelas 11 dan 12 akan diperbolehkan meramu sendiri pelajaran yang sesuai minat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Dwi Murdaningsih
Masa orientasi studi siswa sma (ilustrasi). Kemendikbudristek berencana menawarkan kurikulum anyar yang disebut-sebut lebih fleksibel pada tahun 2022.
Masa orientasi studi siswa sma (ilustrasi). Kemendikbudristek berencana menawarkan kurikulum anyar yang disebut-sebut lebih fleksibel pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kurikulum 2022 mendatang jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa akan ditiadakan. Kurikulum anyar tersebut dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Nantinya siswa kelas 11 dan 12 akan diperbolehkan meramu sendiri mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Baca Juga

"Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya," ungkap Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, kepada Republika.co.id, Selasa (21/12).

Dia menjelaskan, kurikulum prototipe tersebut memang dirancang untuk memberi lebih banyak ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Di jenjang sekolah menengah atas (SMA), kata dia, maka hal tersebut berarti memberi kesempatan pada siswa untuk menekuni minatnya secara lebih fleksibel.

"Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana karirnya," jelas Anindito.

Meski begitu, dia juga menyatakan, kurikulum baru pada tahun 2022 itu bersifatnya opsional. Penggunaan kurikulum tersebut hanya akan diterapkan di satuan-satuan pendidikan yang memang berminat untuk menggunakannya sebagai alat dalam melakukan transformasi pembelajaran di sekolahnya.

"Kurikulum prototipe pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," ungkap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement