Selasa 21 Dec 2021 18:34 WIB

Transaksi TEI Tembus 6 Miliar Dolar AS, China Pembeli Terbesar

Transaksi terbesar disumbang dari penjualan batu bara sebesar 2,52 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara Trade, Tourism, and Investment Forum Reviving Global Trade through Strengthening Regional Economic Partnership yang digelar secara virtual pada Kamis (21/10). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition yang mengusung tema
Foto: Kemendag
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara Trade, Tourism, and Investment Forum Reviving Global Trade through Strengthening Regional Economic Partnership yang digelar secara virtual pada Kamis (21/10). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition yang mengusung tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE) ke-36 2021 telah selesai digelar. Total nilai transaksi dari TEI tahun ini tembus 6,06 miliar dolar AS. 

Nilai tersebut jauh di atas target pemerintah sebesar 1,5 miliar dolar AS. Capaian tersebut juga tercatat tumbuh 366 persen dari nilai transaksi tahun lalu yang sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Baca Juga

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan, meski di tengah tantangan pandemi, capaian TEI-DE mencetak nilai yang sangat besar. Itu juga sejalan dengan capaian ekspor dan surplus perdagangan tahun ini yang mencetak rekor terbesar sepanjang masa.

Di mana, total nilai ekspor Januari-November 2021 tembus 209 miliar dolar AS. Sementara surplus dagang tercatat mencapai 34,32 miliar dolar AS.

"Meskipun trade expo tahun ini digelar secara digital, tetapi capaian nilai transaksi TEI-DE bisa mencapai 6,06 miliar dolar AS. Kita tetap berhasil untuk mencetak rekor baru," kata Lutfi dalam penutupan TEI-DE ke-36 di Jakarta, Selasa (21/12).

Ia menyampaikan, mitra dagang yang menjadi pembeli terbesar adalah China dengan nilai total mencapai 1,64 miliar dolar AS. Nilai tersebut setara 27,8 persen dri total nilai transaksi TEI-DI.

Kemudian diikuti oleh Mesir sebesr 560,2 juta dolar AS, Brasil 285 juta dolar AS, Jepang 252,6 juta dolar AS, serta India 204,3 juta dolar AS.

Dari sisi produk, transaksi terbesar disumbang dari penjualan komoditas batu bara sebesar 2,52 miliar dolar AS. Kemudian produk pertanian 792 juta dolar AS, selanjutnya diikuti produk kimia 316,7 juta dolar AS dan minyak sawit 307,8 juta dolar AS.

Lebih lanjut, penjualan produk herbal dan suplemen juga menyumbang transaksi cukup besar senilai 300 juta dolar AS. "Ini mungkin karena terjadi Covid-19, ternyata biodiversity kita bisa menjadi tonggak baru," kata Lutfi.

Adapun produk keenam terbesar yakni kertas dan kertas olahan senilai 298 juta dolar AS. Sementara itu, dilihat dari jumlah kunjungan virtual tercatat mencapai 32.030. 

Adapun jumlah pembeli mencapai 8.220 pembeli yang datang dari 136 negara. Dari jumlah itu, 3.720 merupakan pembeli mancanegara dan 4.499 pembeli lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement