REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengharapkan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 dapat berjalanan lancar. Sehingga nantinya dapat memilih pemimpin yang mencintai NKRI dan memajukan NU.
Untuk itu, dia meminta, seluruh peserta Muktamar yang diselenggarakan di Lampung tersebut lebih mengutamakan ukhuwah Islamiyah. Sehingga tidak ada perpecahan setelah proses muktamar.
“Harapan saya, siapapun yang terpilih NU tetap solid dan saling dukung, jadi tidak ada perpecahan dalam tubuh NU,” katanya saat dihubungi, Selasa (21/12).
Sunanto yang akrab disapa Cak Nanto mengungkapkan, Said Aqil Siradj memiliki kontribusi dalam pembangunan PBNU. Terutama dalam hal kebijakan.
“Kalau saya sih, Said Aqil itu kuat dalam kebijakan saat membangun NU, Tetap disegani dan diikuti dalam banyak hal,” terangnya.
Sementara itu, dia mengungkapkan, KH Yahya Cholil Staquf memberikan angin perubahan di NU. Ini akan memberikan ide-ide baru demi kelangsungan NU.
"Gus Yahya juga memberikan era baru, sehingga NU tidak tergerus waktu," terangnya.
Sehingga, Cak Nanto menilai, kolaborasi kedua pemimpin tersebut pasti akan dapat mencerahkan gerakan NU.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
