Selasa 21 Dec 2021 15:31 WIB

Diriyah Dipilih sebagai Ibukota Kebudayaan Arab 2030

Diriyah Dipilih sebagai Ibukota Kebudayaan Arab Saudi 2030

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Diriyah Dipilih sebagai Ibukota Kebudayaan Arab 2030. Foto: Kota Tua Diriyah
Foto: Wikipedia
Diriyah Dipilih sebagai Ibukota Kebudayaan Arab 2030. Foto: Kota Tua Diriyah

IHRAM.CO.ID, DIRIYAH—Wilayah di Kerajaan yang termasuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO, Diriyah, merupakan kota bersejarah yang dihormati karena merupakan tempat kelahiran peradaban Arab Saudi. Merujuk pada pentingnya kota ini dalam sejarah Kerajaan, Diriyah dipilih sebagai ibukota Kebudayaan Arab untuk tahun 2030 oleh Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Liga Arab.

Dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter pada Senin (20/12), Kementerian Kebudayaan Saudi mengatakan, “Kami bangga mengumumkan bahwa Diriyah akan menjadi Ibukota Kebudayaan Arab 2030, sebagai pengakuan atas sejarah berabad-abad dan signifikansi budaya abadi, menjadi kota kedua di Arab Saudi untuk dipilih, setelah Riyadh pada tahun 2000.”

Baca Juga

Pilihan itu didukung oleh menteri budaya Arab selama pertemuan ALECSO tahunan mereka di Dubai pada 19 dan 20 Desember, setelah komite tetap organisasi untuk budaya menyetujui hasil pemungutan suara yang mendukung Diriyah.

Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan, Menteri Kebudayaan Saudi dan Ketua Komisi Nasional Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, mengatakan bahwa terpilihnya Diriyah untuk tahun 2030 menandai puncak pencapaian sebagai ibu kota pertama Saudi dan semua yang dihasilkan dan dicapai melalui kekayaan sejarah dan peradabannya selama berabad-abad. Dengan warisan budayanya yang tak lekang waktu, Diriyah juga menempati peringkat sebagai situs sejarah paling menonjol di dunia, tambahnya.

Pangeran menambahkan bahwa pengakuan Diriyah, dan Riyadh 21 tahun lalu, meningkatkan status dan prestise kedua lokasi. Ia mengatakan, pemilihan Diriyah sebagai Ibukota Kebudayaan Arab untuk tahun 2030 memiliki arti khusus, mengingat tahun ini juga merupakan tahun target yang ditetapkan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang komprehensif di bawah strategi Visi Saudi yang ambisius.

Pangeran Badr juga menyampaikan terima kasih dan penghargaannya atas upaya Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam menjaga situs budaya di Diriyah, mulai dari upaya restorasi, hingga pembangunan besar-besaran untuk mengubah situs bersejarah menjadi salah satu tujuan wisata global.

“Diriyah dikenal sebagai negeri para raja dan pahlawan; tempat lahirnya negara Saudi pertama. Sejarah yang luar biasa, budaya yang kaya, lingkungan bersejarah dan Situs Warisan Dunia UNESCO At-Turaif yang spektakuler inilah yang membuat kota ini menjadi kota yang tak tertandingi. Hanya ada satu Diriyah,” kata Jerry Inzerillo, CEO DGDA.

Sebagai CEO DGDA, Inzerillo mengawasi proyek senilai $50,6 miliar (Rp 193 triliun) untuk mengubah situs bersejarah menjadi daya tarik wisata global yang dibayangkan setara dengan harta karun internasional seperti Parthenon di Athena dan Colosseum di Roma. Sementara itu, Perayaan Ibukota Kebudayaan Arab di Diriyah pada tahun 2030 diharapkan mencakup berbagai acara, termasuk lokakarya budaya dan seni, pertunjukan teater dan film, festival budaya dan warisan, dan kompetisi.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1990156/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement