Selasa 21 Dec 2021 08:15 WIB

Iran Tunggu Keseriusan Saudi Lanjutkan Pembicaraan Rekonsiliasi

Iran menyebut, hingga saat ini, Riyadh belum memberikan respons lanjutan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Iran Tunggu Keseriusan Saudi Lanjutkan Pembicaraan Rekonsiliasi. Seorang wanita Iran berjalan melewati bendera nasional negara.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Iran Tunggu Keseriusan Saudi Lanjutkan Pembicaraan Rekonsiliasi. Seorang wanita Iran berjalan melewati bendera nasional negara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran masih menanti keseriusan Arab Saudi untuk melanjutkan pembicaraan rekonsiliasi. Teheran menyebut, hingga saat ini, Riyadh belum memberikan respons lanjutan.

"Tak ada perkembangan baru dalam pembicaraan dengan Arab Saudi, dan kami masih menunggu tanggapan Riyadh," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Senin (20/12). 

Baca Juga

Kendati demikian, Khatibzadeh meminta Saudi mengambil pendekatan diplomatik dan politik serta menghormati prinsip non-intervensi terhadap urusan negara lain. Menurutnya, itu merupakan satu-satunya jalan maju untuk kawasan Timur Tengah.

"Kami percaya, pengaturan regional yang komprehensif akan dicapai melalui saling menghormati dan memahami fakta dari negara-negara di kawasan," kata Khatibzadeh.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, negaranya akan melanjutkan pembicaraan dengan Iran. Dia berharap putaran negosiasi antara dua rival regional dapat digelar dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan France24 13 November lalu, Pangeran Faisal mengungkapkan, setelah melakukan empat putaran pembicaraan, kedua negara masih dalam tahap penjajakan dan eksplorasi. Aspek substansial dalam hubungan bilateral belum dibahas. 

Kendati demikian, Pangeran Faisal menyebut, kedua negara berkomitmen untuk tetap terlibat. Awal Oktober lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengungkapkan pembicaraan rekonsiliasi yang dijalin negaranya dengan Arab Saudi telah mencapai beberapa kesepakatan.

Abdollahian menyebut proses tersebut bergerak ke arah yang tepat. “(Iran) dan Arab Saudi telah mencapai kesepakatan di beberapa bidang,” kata Amir-Abdollahian dalam sebuah konferensi pers di Beirut, Lebanon, pada 8 Oktober lalu.

Dia menekankan, pembicaraan antara Iran dan Saudi adalah untuk kepentingan kawasan. "Iran dan Arab Saudi merupakan dua negara penting yang memainkan peran penting dalam menstabilkan keamanan di kawasan,” ujarnya.

Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016. Sejak saat itu hubungan mereka terus dibekap ketegangan. Kedua negara mendukung pihak yang berlawanan dalam konflik regional, termasuk di Yaman, Lebanon, Suriah, dan Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement